MEDAN (Waspad): Setelah melakukan Business Trip di Vietnam, rombongan Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (Asdeki) melakukan kunjungan ke Kedutaan Besar RI di Singapura, Kamis (26/9).
Delegasi Business Trip yang dipimpin Ketua Umum Asdeki Khairul Mahalli bertemu dengan Wakil Dubes RI Singapura, Sulistijo Djati Ismojo.
Seperti di Vietnam, Asdeki melakukan sinergi dengan memadukan standar depo-depo kontainer se-ASEAN untuk memastikan kelancaran dan efisiensi dalam manajemen peti kemas selama proses distribusi.
‘’Kegiatan ini melanjutkan program kerja dari Asdeki guna mensinergikan depo-depo kontainer se-ASEAN yang telah dilakukan sebelumnya ke Malaysia dan Thailand,’’ ucap Khairul Mahalli kepada Waspada di Medan melalui sambungan whatsapp, Kamis (26/9) malam.
Di Kedutaan Besar RI Singapura tersebut, Khairul hadir bersama Head Office PT Mutuagung Lestari, Tbk Octo HPN Nainggolan dan Director of Agency PT Pelayaran Karana Line, Muwiknyo.
Sementara Wakil Dubes RI Singapura Sulistijo Djati Ismojo didampingi Atase Perdagangan Billy Anugrah dan Atase Keuangan/Bea Cukai, Heru Hardjanto AP.
Khairul Mahalli menyebut koordinasi Asdeki dengan Kedutaan Besar RI di Singapura ini untuk mengetahui bagaimana depo-depo kontainer di Singapura, karena kontainer-kontainer ini banyak transit di Singapura.
‘’Hampir semua agen-agen pelayaran kantornya ada di Singapura, tentunya disini bagaimana kita mengharmonisasikan regulasi yang akhirnya sebagai upaya peningkatan perdagangan antara Indonesia dengan Singapura, ekspor-impor,’’ ucapnya.
Dalam hal ini, Khairul Mahalli menyebut Kedutaan Besar RI Singapura sangat mendukung. ‘’Hal ini juga dalam rangka rekomendasi Asdeki kepada pemerintah RI yang baru dibawah kepemimpinan Pak Prabowo berserta kabinetnya, dimana kita berharap nantinya dikementerian terkait bisa menindaklanjuti jauh lebih baik dari sebelumnya,’’ ujarnya.
Khairul Mahalli menyebut Asdeki nantinya akan mengajukan konferensi internasional yang berkaitan dengan depo kontainer dan Indonesia sebagai tuan rumah mengharapkan juga dukungan dari Kedutaan di Singapura.
‘’Banyak hal nantinya yang akan disampaikan, seperti menyangkut tarif-tarif kepelabuhan yang ada di Indonesia ini harus dievaluasi total dan bagaimana supaya tarif-tarif itu menjadikan produk-produk yang berdaya saing, karena biaya logistik Indonesia masih sangat tinggi dibanding dengan negara-negara ASEAN lainnya,’’ sebutnya.
Untuk itu, Khairul Mahalli berharap Asdeki dapat berkoordinasi, berkolaborasi, bekerjasama dan sama-sama bekerja dengan pihak-pihak terkait.
‘’Ini semata-mata untuk logistik Indonesia yang lebih baik ke depannya. Dalam menyongsong Indonesia Emas 2045, kami berharap apa yang dilakukan ini, kemitraan antara pemerintah dengan swasta senantiasa dapat berjalan dengan baik pula,’’ tandasnya.(m29)