Pemerintah Diminta Buka Jalur Penerbangan Internasional Di Bandara Kualanamu

  • Bagikan

MEDAN (Waspada): Ketua Fraksi NasDem DPRD Sumut Tuahman Purba (foto) mendesak pemerintah untuk membuka jalur penerbangan internasional di Bandara Kualanamu. Ini diharapkan jadi pintu masuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri yang hendak pulang ke tanah air. Sejak September 2021 hingga Februari 2022, bandara itu masih ditutup bagi penerbangan internasional akibat pandemi Covid-19.

“KIta minta otoritas Bandara Kualanamu dapat menerima PMI yang selama ini harus mengeluarkan biaya ekstra, karena tak diizinkan mendarat di bandara yang berada di Kabupaten Deli Serdang itu,” kata Tuahman kepada wartawan di Medan, Selasa (5/4).

Tuahman merespon telah dibukanya 7 bandara di Indonesia, minus Kualanamu, Bandara Internasional Yogyakarta dan Hasanuddin di Makasar, yang menerima penumpang internasional.

Yakni, Soekarno-Hatta (Provinsi Banten) Juanda (Surabaya), Ngurah Rai (Bali) Hang Nadim (Batam). Raja Haji Fisabilillah (Provinsi Kepulauan Riau), Sam Ratulangi (Provinsi Sulawesi Utara) dan Zainuddin Abdul Madjid (Provinsi Nusa Tenggara Barat).

Menyikapi ini, Tuahman mengaku tak habis pikir dengan belum dibukanya Kualananmu untuk penumpang internasional. “Saya sudah sering berangkat via Kualanamu, dan berusaha bertemu dengan otoritas bandara, namun tak ada jawaban, ini ada apa,” ujarnya.

Berdasarkan catatannya, kondisi Covid-19 yang menjadi penyebab ditutupnya penerbangan internasional saat ini sudah tampak ada penurunan kasus. “Kita lihat ekonomi mulai tumbuh, dan bandara kan penyumbang penghasilan juga,” ujarnya.

Dari amatannya, sebagian besar PMI yang bekerja di Malaysia terbanyak dari Sumut, Aceh, Sumbar dan Jambi di Malaysia. Mereka terpaksa pulang via Bandara Soekarno Hattta dan Hang Nadim di Batam, yang merupakan rute terdekat dari daerah mereka.

“Datangnya PMI ke Sumut, kan jadi pemasukan buat bandara, nah kalau ditutup terus banyak pengeluaran jadinya. Apalagi ini mau menyambut hari lebaran, mereka makin pusing, karena harus mutar-mutar sampai ke kampung halaman, ” ujarnya.

Menurutnya, hingga saat ini masih belum ada kejelasan bahkan kepastian kapan akan dibuka untuk penerbangan internasional.

Informasi Pasti

Untuk itu, pihaknya memohon agar pemerintah dapat mengkaji dan memberikan informasi pasti mengenai dibukanya kembali penerbangan internasional melalui Kualanamu.

Dengan waktu cukup lama, para PMI dikabarkan resah akibat tak dibukanya rute internasional di Kualanamu, yang akan membebani biaya yang diperlukan dan jarak tempuh yang melelahkan untuk pulang ke kampung halamannya.

Pihaknya berharap, dengan dibukanya Bandara Kualanamu dapat mengurangkan besarnya beban biaya perjalanan serta mengurangi lelahnya jarak tempuh yang harus dihadapi oleh para PMI untuk pulang ke kampung halamannya masing-masing. (cpb)

  • Bagikan