Scroll Untuk Membaca

Medan

Komitmen Poldasu Di Momen Hakordia Modal Penting

KAPOLDASU Irjen Panca bersama Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, dan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, saat meninjau stan pelayanan publik. Waspada/ist
KAPOLDASU Irjen Panca bersama Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, dan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, saat meninjau stan pelayanan publik. Waspada/ist
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Komitmen Poldasu dalam pemberantasan korupsi merupakan modal penting. Komitmen tersebut terkait momen Hari Anti Korupsi Dunia (Hakordia) yang dihadiri Kapoldasu Irjen Pol. Panca Putra Simanjuntak, M.Si.

“Momen Hakordia ini bisa menjadi modal penting dalam pemberantasan korupsi. Karena seperti sama kita ketahui Kapoldasu Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, M.Si pernah menjadi Direktur Penyidik KPK, tentunya Beliau faham betul tentang penindakkan korupsi,” ujar Dr Dedi Sahputra, MA dosen Fisipol Universitas Medan Area (UMA) di Medan, Rabu (30/11).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Komitmen Poldasu Di Momen Hakordia Modal Penting

IKLAN

Menurutnya, komitmen ini penting bagi pemberantasan korupsi di Sumatera Utara. Karena itu seluruh stakeholders pembangunan di daerah ini harus mendukung komitmen tersebut. “Jika didukung secara bersama-sama maka Sumut akan dapat benar-benar bebas korupsi,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, menghadiri peringatan Hari Anti Korupsi Dunia (Hakordia) di GOR Pancing, Jalan Williem Iskandar, Selasa (29/11).

Dalam kegiatan itu, Irjen Panca bersama Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, meninjau stan pelayanan publik.

“Saya berharap pelayanan publik harus terus ditingkatkan dan bebas dari segala bentuk tindak korupsi,” ujar Panca.

Pada kesempatan itu, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, mengatakan Sumut masih menduduki peringkat kedua di Indonesia, provinsi yang terbanyak kasus korupsi yang ditangani oleh aparat hukum.

“Ada 6 provinsi di wilayah I, kenapa dilakukan di Sumatera Utara. Saya berpikir, dan kaji-kaji Sumatera Utara masih rangking dua terbanyak korupsinya. Mungkin ini, sebagai suatu sentakan bagi kita. Insyaallah bersama-sama kita berpikir positif,” katanya.

Edy mengharapkan masukan dan saran dari para wartawan dan seluruh pihak untuk ikut serta mengawasi memberikan masukan dari mulai perencanaan, dilanjutkan penganggaran dan pelaksanaan. Kemudian, laporan dan pertanggungjawaban.

“KPK bisa masuk dari perencanaan hingga pertanggungjawaban, membangun dan menghilangkan sama sekali korupsi di Sumatera Utara dan di Indonesia,” pungkasnya. (wd) #updatekapoldasumut #updatepoldasumut.(m05)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE