MEDAN (Waspada): Sesuai jadwal PPIH Embarkasi Medan, Jamaah calon haji (Calhaj) Kelompok terbang 20 asal Padangsidempuan diterbangkan ke Tanah Suci Selasa pukul 1.40 dini hari. Sebelumnya mereka tiba di Asrama Haji Medan mengikuti serangkaian kegiatan proses masuk asrama.
Rombongan Calhaj Padangsidempuan tiba sekira pukul 07.00 WIB dengan menggunakan 16 bus dari Kota Padangsidimpuan dengan waktu tempuh 12 jam, Senin (3/6).
Setibanya di Embarkasi Medan itu, jamaah haji tersebut dilayani 2 unit mobil golf dari aula penerimaan jamaah sampai Hotel Madinah Al Munawwarah.
Jamaah Kloter Padangsidimpuan tergabung pada Kloter 20 yang membawa 359 jamaah bersama petugas ini tiba beriringan di Asrama Haji Medan dengan Kloter 21 juga asal Padangsidimpuan, yang membawa 143 jemaah.
Kakankemenag Kota Padangsidimpuan Masir Rambe menyebutkan, calhaj asal Padangsidempuan ada dua kloter, yakni kloter 20 dan 21.
Untuk mempermudah proses pelepasan jamaah oleh pejabat daerah maka pelepasan dilaksanakan bersamaan. Dan jamaah kloter 21 yang ikut serta dalam rombongan Kloter 20 diinapkan di Asrama Haji, selanjutnya mengikuti proses masuk asrama pada Selasa.
“Jadi, Calhaj dari Padangsidempuan ada dua kloter (20 dan 21). Kedatangan ke Asrama Haji bersamaan. Hanya, Kloter 20 proses masuk asrama Senin (3/6) dan kloter 21 pada Selasa (4/6). Alhamdulillah perjalanan lancar dan jamaah tampak tenang walaupun perjalanan hingga 12 jam,” ujarnya.
Selain itu, Kakankemenag berpesan agar jamaah saling membantu dan saling kordinasi dengan petugas.
“Kami berharap seluruh jamaah Padangsidempuan untuk menjaga kekompakan, saling kordinasi dan saling membantu. Walaupun secara fisik terlihat kuat dan sehat, namun dampak perubahan cuaca di Tanah Suci mungkin saja mempengaruhi kesehatan. Maka, petugas kesehatan di kloter inipun kami ingatkan untuk memantau kesehatan jamaah. Semoga dua kloter dari Padangsidempuan ini dapat melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji,” pungkasnya.
Gelang Identitas
Sementara itu, petugas di ruang penerimaan jamaah(pemberian gelang), tampak tetap semangat dalam menjalankan tugasnya, meskipun harus berdiri lama sambil menunggu kedatangan jamaah untuk diberikan gelang pengenal sebagai jamaah haji.
“Ya, berdiri sampai dua jam juga,” kata H.Saifullah, SE, selaku Kasi Gelang Identitas P2IH.
Dia mengaku dalam mengenakan gelang identitas juga perlu hati-hati, terutama pada jamaah lansia dan risti dan memastikan kondisi gelang sempurna pada pergelangan tangan.
“Terkadang harus ditanya juga apakah nyaman atau tidak, karena identitas ini kan tetap dipakai sampai ke Tanah Suci,” ungkapnya.(m22)
Waspada/Anum Saskia
H.Saifullah, SE, mengenakan gelang identitas pada jamaah.