Ketua PERDOKHI Sumut Resmi Dilantik

  • Bagikan
Ketua PERDOKHI Sumut Resmi Dilantik

MEDAN (Waspada): Persatuan Dokter Haji Indonesia (PERDOKHI) cabang Sumatera Utara menggelar Pertemuan Ilmiah bertajuk “How to be Indonesia Hajj Medical Volunteer” pada Sabtu (25/1) di Asrama Haji Medan.

Kegiatan ini dihadiri oleh para anggota PERDOKHI dari berbagai wilayah, membahas pentingnya peran relawan medis dalam memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah haji dan umrah.

Selain pertemuan ilmiah, kegiatan ini diisi juga dengan acara pelantikan pengurus yang dinakhodai Dr. dr. Rr. Suzy Indhary MHA. M. Kes sebagai Ketua Persatuan Kedokteran Haji Indonesia (PERDOKHI) Sumatera Utara.

Ketua Pengurus Pusat (PP) PERDOKHI, Dr. dr. Syarief Hasan Lutfie, Sp.K.F.R, MARS, AIFO-K, menyampaikan harapannya agar para anggota PERDOKHI terus berkontribusi dan menerapkan ilmu yang dimiliki secara optimal. Ia menekankan pentingnya konsistensi dalam menjaga standar pelayanan kesehatan bagi jamaah haji Indonesia.

“Sejak berdiri pada 2016, PERDOKHI telah memiliki sekitar 700 anggota yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Sumatera Utara menjadi salah satu cabang yang aktif, setelah sebelumnya kegiatan serupa juga berlangsung di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Sumatera Barat,” ujar Dr. Syarief.

Dr. Syarief juga menegaskan bahwa peran dokter haji bukan sekadar menjalankan tugas medis, tetapi juga memberikan pendampingan spiritual dan menjaga kesehatan mental jamaah. “Jangan sampai petugas ini menjadi yang diurus dan jangan sampai jadi urusan. Kita harus mampu memberikan karya nyata dan pelayanan terbaik untuk masyarakat, terutama bagi jamaah haji dan umrah,” tegasnya.

Ia juga mengapresiasi para anggota PERDOKHI yang dilantik pada pertemuan ini, mengingat mereka akan menjadi ujung tombak pelayanan medis haji. “Semoga anggota yang baru dilantik dapat bekerja dengan penuh dedikasi untuk umat. Kolaborasi antara pusat dan cabang sangat penting untuk menjaga kualitas pelayanan yang berkelanjutan,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua PERDOKHI Sumatera Utara, Dr. dr. Rr. Suzy Indhary MHA. M. Kes menyampaikan, pentingnya inovasi dalam pelayanan kesehatan haji untuk meningkatkan kenyamanan dan kesehatan para jamaah.

Dia menguraikan bagaimana pengalaman serta kontribusinya dalam menghadirkan pendekatan holistik yang mengintegrasikan medis modern dengan pengobatan tradisional berbasis Islam, seperti thibbun nabawi.

Menurut dr. Suzy, inovasi ini lahir dari pengamatannya terhadap berbagai tantangan yang dihadapi jamaah haji, terutama dalam menjaga kesehatan fisik dan mental di tengah kondisi ekstrem di Tanah Suci. “Pada 2015, saya mulai memperkenalkan metode inovatif untuk mengatasi suhu panas ekstrem, termasuk penggunaan alat pendingin dan pendekatan medis sederhana yang dirancang agar lebih relevan dengan kebutuhan jamaah,” ujarnya.

Salah satu inovasi yang diusung adalah penyediaan freezer di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Makkah. Freezer ini digunakan untuk menyimpan es dan bahan lainnya yang dapat membantu menurunkan suhu tubuh jamaah. “Alhamdulillah, banyak jamaah yang terbantu dengan inovasi ini. Saya ingin memastikan pelayanan ini tidak hanya medis, tetapi juga menyentuh aspek spiritual mereka,” tambahnya.

Dr. Suzy juga memadukan pengobatan modern dengan pendekatan thibbun nabawi, seperti terapi herbal, ruqyah, dan bekam. Ia menilai pendekatan ini efektif membantu jamaah yang mengalami tekanan mental atau emosional selama menjalankan ibadah haji. “Banyak jamaah yang merasa cemas atau takut. Kami mendampingi mereka secara holistik, memberikan motivasi, dan memastikan mereka tetap fokus pada ibadah,” jelasnya.

Pendekatan ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Kesehatan dan pejabat terkait. Dr. Suzy berharap model pelayanan seperti ini dapat terus dikembangkan dan diterapkan di masa mendatang, bahkan sebelum keberangkatan jamaah ke Tanah Suci.

Selain itu, dr. Suzy juga menyoroti pentingnya regenerasi di kalangan tenaga kesehatan. Ia mendorong para dokter muda untuk berinovasi dan mengambil peran lebih besar dalam pelayanan kesehatan haji. “Kami, para senior, tidak bisa selalu berada di garis depan. Karena itu, regenerasi menjadi prioritas, dan kami siap membimbing mereka agar dapat memberikan pelayanan terbaik,” katanya.

Dalam menjalankan berbagai programnya, dr. Susy mengaku mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk asosiasi profesi kesehatan lainnya. Salah satu kolaborasi penting adalah dengan Dr. Rudy Sambas, Ketua Perhimpunan Dokter Umum Indonesia, untuk memperkuat sinergi antara medis modern dan pengobatan tradisional.

Ia berharap pendekatan holistik yang dikembangkan ini dapat menjadi standar pelayanan kesehatan haji di masa depan, tidak hanya di Sumatera Utara tetapi juga secara nasional. “Dengan niat yang lurus dan kerja sama yang baik, insya Allah kita bisa memberikan yang terbaik bagi jamaah haji,” tutupnya.

Di sisi lain, dr. Suzy mengungkapkan bahwa salah satu fokus utama pelayanan kesehatan haji adalah memperkuat kesehatan mental jamaah. Ia menilai, banyak jamaah yang membutuhkan pendampingan emosional karena jauh dari keluarga dan menghadapi tekanan ibadah. “Kesehatan mental sama pentingnya dengan fisik. Pendekatan ini kami terapkan untuk membantu jamaah menjalankan ibadah dengan khusyuk,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Ketua Panitia sekaligus Sekretaris Perhimpunan Dokter Haji Indonesia (Perdoki) Cabang Sumatera Utara, dr. Rudi Sambas, mengungkapkan pentingnya sinergi antara tenaga kesehatan untuk mendukung pelayanan ibadah haji.

Dr. Rudi menjelaskan bahwa kolaborasi ini bertujuan memotivasi dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya agar bersama-sama memberikan kontribusi optimal dalam mendukung pelaksanaan ibadah haji dan umrah.

“Perdokhi ini merupakan wadah berhimpunnya seluruh dokter yang pernah atau memiliki keilmuan khusus di bidang kesehatan haji. Kami berkomitmen membantu masyarakat yang akan melaksanakan ibadah haji dan umrah dengan memberikan edukasi kesehatan terkait persiapan fisik dan mental sebelum keberangkatan ke Tanah Suci,” ujar dr. Rudi.

Ia juga menjelaskan, Perdokhi Sumut akan berkolaborasi dengan Asosiasi Kesehatan Haji Indonesia, yang merupakan gabungan tenaga kesehatan dari berbagai disiplin ilmu. “Kami memiliki dokter spesialis dari berbagai bidang, seperti bedah, paru, anak, anestesi, hingga spesialis penyakit dalam. Semua ini disiapkan untuk mendukung masyarakat yang menjalankan ibadah haji agar tetap sehat selama di Arab Saudi,” lanjutnya.

Kegiatan Perdoki kali ini dihadiri lebih dari 50 anggota, menjadikannya salah satu cabang dengan jumlah pengurus terbanyak di Indonesia. Hal ini menunjukkan besarnya antusiasme para dokter di Sumatera Utara untuk berkontribusi dalam pelayanan kesehatan haji.

Dr. Rudi juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan audiensi dengan sejumlah pihak, termasuk Kementerian Agama Wilayah Sumatera Utara dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, untuk memperkuat dukungan kolaborasi. “Alhamdulillah, semua pihak, termasuk Kepala Kanwil Kemenag dan Kadinkes Sumut, mendukung penuh inisiatif kami ini,” katanya.

Adapun susunan pengurus Perdokhi Sumut antara lain Ketua DR. Dr. R.R. Suzy Indharty, MHA, M.Kes, Sp.BS(K), Wakil Ketua I Dr. Anita Rosari, M.Ked (PD), Sp.PD K.Ger.FINASIM, Wakil Ketua II Dr. Andy Sulaiman Siregar, Sp.P, Sekretaris Dr. Rudi Rahmadsyah Sambas, M.Hkes, Wakil Sekretaris Dr. Holik Tama, Bendahara Dr. Nora Violita Nasution dan Wakil Bendahara Dr. Dwi Mayahetti Nasution, M.Kes.(cbud)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *