MEDAN (Waspada): Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumut Jhon Ismadi Lubis, membuat pernyataan. Dia mengakui, menu makanan yang diberikan kepada atlet PON XXI Wilayah Sumut di bawah standar. Sepertinya, panita pelaksana PON tidak memperhatikan kandungan gizi dalam makanan untuk dikonsumsi atlet.
Ketua KONI Sumut Jhon Ismadi Lubis, mengatakan itu di Media Center Utama PON XXI Wilayah Sumut di Hotel Santika, Jumat (12/9).
Hari itu digelar jumpa pers dengan tema PON Sebagai Peristiwa Penting dan Ajang Mengukir Prestasi. Mendampingi Jhon Lubis hari itu adalah Ketua Bidang Media dan Humas Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) Raja Parlindungan Pane.
Menjawab pertanyaan wartawan, Jhon Lubis mengakui menu makanan yang disediakan, di bawah standar atlet. Buruknya kualitas makanan tersebut juga dikeluhkan sejumlah atlet, dan sudah menjadi konsumsi media. “Hanya kotak (makanan) nya saja yang bagus,” katanya.
Namun begitu, menurut Jhon Lubis, persoalan ini bukan saja terjadi di Sumut, tapi terjadi pada setiap pelaksanaan PON. Dia yang mengaku sudah empat kali menjadi ketua kontingen PON, terus mengalami peristiwa yang sama. “Ini PON ke lima yang saya ikuti. Kalau dilihat, persoalannya itu ke itu saja. Persoalan makanan, transportasi dan akomodasi,” ujarnya.
Disebutkan Jhon Lubis, keluhan makanan yang tidak standar atlet di PON, merupakan masalah klasik yang belum juga bisa diatasi. Katanya, saat pelaksanaan PON di Jawa Barat (Jabar) dan PON di Papua, persoalan ini juga muncul.
“Kalau di PON Papua, keluhannya bukan tentang kualitas makanannya, tapi persoalan waktunya. Yakni terlambat sampai. Makan siang, tapi sampainya (ke atlet) sore. Begitu-begitulah yang terjadi,” tambahnya.
Karenanya, Jhon Lubis sepakat menyebutkan kalau persoalan ini harus dibenahi, agar tidak terulang lagi. Karena kejadiannya selalu berulang pada setiap pelaksanaan PON. “Semalam saja saya masih komplain. Kalau kotaknya bagus, tapi menunya tidak standar,” katanya. (m07)