Scroll Untuk Membaca

MedanPendidikan

Kepala SMKN 14 Medan Ingatkan Siswa Jauhi Narkoba Dan Perundungan

MEDAN (Waspada): Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 14 Medan Andriyanti Pasaribu SPd, (foto) mengingatkan siswa menjauhi narkoba dan perilaku perundungan.

Menurutnya, untuk mendukung hal itu di kalangan siswa dan siswi, SMK Negeri 14 Medan bersama guru, orang tua dan komite sekolah berkolaborasi mengawasi perilaku semua peserta didik selama di sekolah. 

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kepala SMKN 14 Medan Ingatkan Siswa Jauhi Narkoba Dan Perundungan

IKLAN

“SMKN 14 mendukung dan menindaklanjuti arahan Pj Gubernur Sumatera Utara dan Kepala Dinas Pendidikan Provsu mendukung Sekolah Bersih Narkoba (Sekolah Bersinar) yang menjadi program bersama dengan membentuk tim Satuan Tugas (Satgas) di satuan pendidikan,” katanya di ruang kerjanya Selasa (24/10).

Kata dia, jika tim Satgas sudah terbentuk tentunya ada perangkat lain sebagai pendukung. “Seperti apa pekerjaan mereka, seperti apa melihat masalah apa yang terjadi setelah itu dilakukan pemetaan. Apa masalahnya dan bagaimana solusi yang terbaik,” ujar Andriyanti. 

Hal lain disampaikannya sejak memimpin SMKN 14 Medan belum ada siswanya terpapar narkoba dan perundungan. Masih kondusif dan aman untuk kedua persoalan tersebut. Memang secara kasat mata narkoba belum terdeteksi dan perundungan tidak kelihatan. 

Terkait perundungan yang terjadi di kalangan remaja, dia menilai, persoalan perundungan yang terjadi di kalangan remaja zaman sekarang ini tidak bisa ditolelir.

“Mereka merasa mengejek (bully) itu sesuatu yang lucu, tapi mereka tidak paham kadang dampaknya. Misalnya, ada siswa yang kulit lebih gelap. Padahal cantik itu tidak harus putih. Sebenarnya itu paradigma umum saja tapi begitulah memang yang terjadi di remaja,” sebutnya.

Menurutnya, remaja tidak boleh membully atau mengeluarkan ujaran kebencian. Tidak boleh mengeluarkan ucapan atau kalimat dan bahkan perlakuan anarkis yang sifatnya membully sesama teman. 

Dia mengaku sering mengajak para siswanya agar belajar menghargai orang lain, menghormati sesama teman. Pendidikan karakter sudah dianggap maksimal itu terus ditanamkan kepada semua peserta didiknya. 

“Guru Bimbingan Pendidikan (BP) dan guru Bimbingan Konseling (BK) senantiasa memperhatikan perilaku para siswa dan siswi untuk mengantisipasi munculnya persoalan perundungan,” sebutnya. 

Menurutnya, di SMKN 14 juga memberikan pengajaran hard skill dan soft skill dalam muatan pendidikan karakter yang baik, disiplin dan saling menghormati dan saling menghargai orang. Kata kuncinya adalah mulailah dari diri sendiri, keluarga, lingkungan dan sekolah dengan tidak menyalahkan orang lain atas masalah yang dihadapi supaya tidak mudah membully. 

Peran orang tua

Menyinggung peran orang tua dan komite sekolah, Andriyanti mengatakan sangat penting. “Kalau masalah narkoba dan perundungan dilepas semuanya di sekolah itu tidak mungkin. Semua masalah yang kita hadapi sekarang ini tidak bisa dilepas ke sekolah. Bukan berarti sekolah tidak menerima tanggung jawab tersebut tapi memang perlu ada kerjasama orang tua, keluarga, guru dan komite sekolah serta pemerintah,” jelasnya. 

Lanjut Andriyanti, terkadang perilaku anak baik di sekolah tapi di rumah lebih nakal. “Orang tua tidak sadar kenakalan remaja yang tersembunyi seperti itu. Kalau di sekolah tersembunyi namun dampak kenakalannya di sekolah muncul. Jadi sebenarnya masing-masing keluarga, komite sekolah dan satuan pendidikan harus bekerja sama,” pungkasnya.(m22)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE