Scroll Untuk Membaca

Medan

Kenaikan BBM Semakin Memberatkan Masyarakat

MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut H Hanafi (foto) mengakui kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berlaku efektif Sabtu (3/9) dipastikan akan semakin memberatkan kehidupan masyarakat.

“Kenaikan BBM akan mengakibatkan harga-harga kebutuhan bahan pokok, termasuk di Medan ikut bergerak naik,” kata Hanafi kepada Waspada di Medan, Senin (5/9).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kenaikan BBM Semakin Memberatkan Masyarakat

IKLAN

Anggota dari Fraksi PKS itu merespon kebijakan Presiden Jokowi yang telah menaikkan harga BBM bersubsidi, yakni harga Pertalite dari Rp7.650 jadi 10.000 per liter, disusul solar dari Rp5.150 pe liter jadi Rp6.800 per liter, Pertamax nonsubsidi naik dari Rp12.000 jadi Rp14.500 per liter.

Untuk di Medan, lanjut Hanafi, sejak diberlakukan Sabtu lalu, masyarakat sudah merasakan langsung dampaknya, terutama para ibu yang biasanya berbelanja dengan uang Rp 100.000,- kini harus menyiapkan Rp 130.000 karena kebutuhan pokok sudah bergerak naik.

“Dengan uang tersebut, para ibu akan mengeluarkan uang jajan anak karena ongkos angkutan kota (kota) dipastikan akan naik,” ujarnya.

Di Bogor, Jawa Barat, Hanafi mendapak informasi bahwa telah terjadi kenaikan harga-harga hingga mencapai 40%, yang hampir sama besarannya dengan kenaikan Pertalite dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter.

Kenaikan itu diyakini akan merembet ke daerah lain, termasuk Kota Medan, karena kenaikan berlaku serentak di seluruh provinsi di Tanah Air.

Kenaikan itu, lanjut Hanafi terkesan tidak sejalan dengan kondisi di mana masyarakat sudah lebih dulu terbebani akibat dampak Covid-19, yang hingga kini belum melandai. “Jadi saya kira, kenaikan BBM bukannya meringankan, tapi makin membebani masyaakat, khususnya yang berpenghasilan rendah,” katanya.

Selain masyarakat, kenaikan BBM juga akan memukul pengguna jasa yang menggunakan kendaraan berbasis online. “Mereka sudah mulai menyesuaikan diri dengan kebijakan baru pemerintah yang menaikkan BBM, mengingat hal ini merupakan bahan bakar utama kendaraan mereka,” katanya.

Karenanya, Hanafi berharap pemerintah segera mengkaji ulang bahkan membatalkan kenaikan BBM, yang tidak sejalan dengan kondisi ekonomi masyarakat yang masih terpuruk akibat pandemi Covid-19. (cpb)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE