Scroll Untuk Membaca

Medan

Kementrian Ketenagakerjaan Komit Ciptakan Naker Berkompeten

DIREKTUR Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan RI Budi Hartawan (dua kanan) berfoto bersama Kepala BBVP Medan Andri Susila dan jajaran di Medan, Selasa (18/10).Waspada/Partono Budy
DIREKTUR Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan RI Budi Hartawan (dua kanan) berfoto bersama Kepala BBVP Medan Andri Susila dan jajaran di Medan, Selasa (18/10).Waspada/Partono Budy

MEDAN (Waspada): Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi Dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan RI Budi Hartawan menegaskan, pihaknya komit untuk terus menghasilkan tenaga kerja (naker) yang kompeten di bidangnya untuk mengisi bursa kerja yang makin kompetitif.

Hal ini disampakan Budi Hartawan kepada Waspada di Medan, Selasa (18/10) merespon penandatanganan  memorandum of understanding (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten Phak-phak Bharat.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kementrian Ketenagakerjaan Komit Ciptakan Naker Berkompeten

IKLAN

Penandatangan naskah MoU dilakukan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan RI Budi Hartawan SE MA dan Bupati Phak-phak Bharat Franc Bernhard Tumanggor.

Hadir dalam acara itu, Kepala BBVP Medan Andri Susila, Kabag Umum Budi Raharjo, Heri Prasetio Adha Sub Koordinator Kepegawaian dan Umum,  Buheri Kepala Badan Pengembangan Riset dan Inovasi USU, Rahmat Siregar Kordinator Pengembangan BBVP Medan, Abuk Kosim, dari Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Industri (FKLPI), Saidul Alam dari Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKLI) dan Sujonsen dari Kadin Medan.

Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan RI Budi Hartawan  mengatakan, kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan tenaga kerja dengan kompetensi handal di bidangnya masing-masing.

Saat ini, lanjutnya, tenaga kerja tidak dapat mengandalkan ijazah setamat sekolah, melainkan harus memiliki sertifikat kompetensi yang dikeluarkan khususnya dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

”Dengan berbekal sertifikat itu, para tenaga kerja akan memiliki keahlian sesuai bidangnya, sehingga menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten dan siap menghadapi pasar tenaga kerja,” sebut Budi Hartawan.

Namun Budi mengakui kerja sama dengan Pemkab Phak-phak Bharat yang merupakan kerja sama ke-11 di Sumut tidak akan dapat berjalan maksimal tanpa keikutsertaan dari pihak terkait, termasuk dari perusahaan, asosiasi dan kalangan industri.

Dari MOU dengan Phak-phak Bharat, Budi berharap sebanyak 90 calon tenaga kerja yang hadir di sana dan akan dibimbing sesuai jangka waktu dan kebutuhan bidang serta dilatih sesuai kompetensinya menjadi tenaga handal.

“Setelah tamat, mereka nantinya akan ditampung di perusahaan atau badan atau perusahaan yang sebelumnya mencari tenaga kerja dimaksud,” katanya.

Budi menambahkan, masyarakat dari berbagai lapisan dan jenjang pendidikan dapat berpartisipasi dan ikut serta dalam pelatihan dan pembimbingan.

“Lelaki, perempuan, tua muda dari usia 18 tahun hingga maksimal 64 tahun bisa ikut. Dengan syarat mengirimkan ijazah, dll yang dikirim ke BBVP Medan, untuk nanti diseleksi, dan kalau lulus akan dipanggil untuk mengikuti testing,” katanya. (cpb)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE