MEDAN (Waspada): Kasus suntikan vaksin kosong terhadap siswa SD Wahidin, Kecamatan Medan Labuhan yang terjadi beberapa hari lalu membuat geger semua kalangan dan lapisan masyarakat.
Pasalnya kejadian tersebut dinilai perbuatan yang melanggar aturan namun disisi lain banyak juga yang mendukung aksi nakes itu karena para kaum ibu memang khawatir anaknya divaksinasi.
Namun ada beberapa fakta terbaru terkait penyuntikan vaksinasi kosong kepada siswa tersebut.
Pertama, vaksin kosong tersebut dilakukan pada dua orang siswa SD Wahidin Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan Taufik Ririansyah (foto) Jumat (21/1).
“Dari hasil pemeriksaan dan koordinasi dengan Polres di daerah itu ada dua anak yang baru di dapatkan dan kemungkinan diduga akan ada lagi laporan vaksin kosong kepada anak lain,” terangnya.
Kedua, penyuntik vaksinator tersebut merupakan seorang dokter yang bekerja di Rumah Sakit Kota Medan.
“Vaksinator merupakan seorang dokter bukan nakes atau perawat. Dia bekerja di salah satu rumah sakit disini,” tuturnya.
Ketiga, Menurut Taufik dari jumlah vaksin yang akan di suntikkan di hari tersebut masih tersisa 5 vial.
“informasinya masih berlebih 5 vial lagi satu vial itu bisa untuk 10 dosis anak. Jadi masih banyak sisa vaksin di SD tersebut,” tuturnya.
Keempat, vaksinasi tersebut ditargetkan untuk 500 anak pada SD tersebut dalam beberapa hari.
“Targetnya 500 anak tapi yang sisa itu 5 Vial jadi ada sekitar 50 anak yang belum tahu kejelasannya apakah sudah vaksinasi atau seperti apa,” tuturnya.
Untuk itu Taufik menjelaskan bahwa pihaknya dalam waktu dekat akan mengunjungi sekolah yang bersangkutan dan akan memanggil tenaga kesehatan tersebut.
“Kita akan kunjungi sekolah untuk meninjau langsung dan pastinya dalam waktu dekat juga setelah dari pemeriksaan selesai, kami akan panggil petugas tersebut secara etika profesi kedokteran melalui IDI Medan nantinya,” tandasnya.(cbud)
Teks foto
Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan Taufik Ririansyah. Waspada/ist