MEDAN (Waspada): Hari Kesehatan Mental Remaja Sedunia atau yg dikenal dengan World Teen Mental Wellness Day diperingati pada tanggal 2 Maret setiap tahunnya.
Peringatan hari ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesadaran soal kondisi mental remaja saat ini.
Sebagaimana diketahui, masa remaja adalah masa eksplorasi dan pencarian jati diri. Seperti akhir-akhir ini sering terjadi kasus bullying di kalangan anak-anak sekolah, tawuran antar remaja, dan kasus narkoba yang cukup tinggi di wilayah Provinsi Sumatera Utara di kalangan remaja.
Wakil Direktur Pelayanan RSJ Prof Dr Ildrem, dr Indah Julika mengatakan kepada Waspada pada Minggu (3/3) bahwa kondisi bullying, , tawuran dan narkoba bisa menjadi salah satu faktor stressor timbulnya gangguan mental di kalangan remaja dan apabila tidak ditangani segera akan menimbulkan gangguan mental yg lebih berat seperti kasus bunuh diri.
Hal ini sebutnya menunjukkan kurangnya pengawasan dan pengetahuan dari keluarga maupun sekolah.
Untuk itulah UPTDK RS Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem sebagai satu-satunya Rumah Sakit Jiwa milik pemerintah Provinsi Sumatera Utara memberikan pelayanan tidak hanya penanganan bagi pasien dewasa dan lansia tetapi juga siap memberikan pelayanan bagi pasien anak-anak dan remaja baik pelayanan dari psikologi hingga pelayanan spesialis jiwa, konsultan Anak dan remaja serta pemberian edukasi baik bagi anak-anak di sekolah.
dr Indah juga menghimbau agar orang tua tidak perlu takut atau malu untuk berkonsultasi ke RS Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem. Sehingga, pada saat mereka mengalami masalah mental, peran orang tua dan orang-orang di sekitarnya sangat dibutuhkan agar mereka tidak mengambil keputusan yang salah.
“Dengan adanya pelayanan ini, kita berharap penanganan permasalahan gangguan mental bagi remaja dapat teratasi baik secara langsung maupun melalui telekonseling sehingga dapat menggurangi bahkan menghilangkan kasus-kasus gangguan mental dan narkoba di kalangan remaja dan ini juga berdampak pada tidak adanya aksi-aksi tawuran karena mereka sudah memahami pentingnya edukasi dan pengawasan gangguan mental sejak dini dengan harapan remaja Indonesia menjadi remaja yang sehat, mandiri dan penuh inovasi,” tandasnya.(cbud)