MEDAN (Waspada): Kepala Subbag Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tapanuli Tengah, Dr. H. Ismail, SPd.,MPd. meraih lulusan terbaik, IPK 3,92 dengan pujian pada Program Doktor Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sumatera Utara.
Acara wisuda ke-82 FITK Universitas Islam Indonesia (UIN) SU tersebut dilaksanakan hari ini, Selasa (14/5) di Kampus UINSU Jl. Sutomo Medan.
Suami dari Nurhasanah S.Ag, guru MIN 4 Tapanuli Tengah ini, merasa terharu karena dapat menyelesaikan pendidikan doktoral sesuai dengan waktu dan harapannya. Dalam sidang promosinya terdahulu, dengan disertasi yang berjudul “Pengembangan Model Kepemimpinan Transformasional Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Di Tingkat MIN Kabupaten Tapanuli Tengah” Dia menyoroti tentang dinamika dan potret pendidikan yang berlangsung saat ini yang merupakan persoalan penting.
“Terlalu banyak masalah yang muncul dalam sistem pendidikan saat ini mulai pendidikan dasar dan pendidikan menengah, di antaranya adalah tentang kepemimpinan kepala madrasah dan kualitas pendidikan/pembelajaran yang rendah sehingga masih menarik untuk dikaji secara mendalam. Sebab kepala madrasah memiliki kedudukan penting dan strategis dalam memajukan suatu lembaga pendidikan,” ujar Ismail kepada Waspada, Sabtu (11/5) usai menghadiri acara Sambung Rasa dan Wisuda ke-82 di Kampus UINSU Jl. Williem Iskandar Medan.
Dijelaskan Ismail, kepala madrasah adalah ujung tombak di dalam institusi pendidikan, di tangan kepala madrasah ini pula ditentukan maju mundurnya suatu lembaga pendidikan Islam.
“Kepala madrasah merupakan salah satu komponen utama yang paling berperan dalam peningkatan kualitas pembelajaran dan pendidikan. Hal ini karena ada hubungannya antara keberhasilan peningkatan mutu pendidikan di madrasah dengan mutu kepala madrasah. Madrasah berhasil adalah madrasah yang dipimpin oleh kepala madrasah yang memiliki pengetahuan dan kompetensi serta keinginan yang kuat untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap semua usaha dan program-programnya. Day, et.al (2016:5) mengatakan : “School leaders are under consederable pressure to demonstrate the contribution or their work to school improvement,” ujar Ismail yang juga sebagai dosen STAI BU Tapanuli Tengah, Pandan.
Sebaliknya, tambah Ismail, madrasah kurang berhasil adalah sekolah yang dipimpin oleh kepala madrasah yang minus pengetahuan serta kurang memiliki kompetensi. Mengingat masih krusialnya permasalahan pendidikan yang berlangsung saat ini, Bank Dunia (World Bank) memfokuskan pada bagaimana meningkatkan kemampuan guru dan pimpinan sekolah menjadi pembahasan khusus yang secara terus menerus dilakukan dengan melibatkan banyak pihak, seperti Kemdiknas, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) dan Bank Dunia itu sendiri. Salah satu alasan mengapa kepala sekolah dijadikan sebagai pembahasan utama oleh Bank Dunia adalah karena tinggi rendahnya kualitas pendidikan sebagian besar ditentukan oleh faktor kepala sekolah yang menjadi front terdepan.
“Pemerintah dan stakeholders mendeskripsikan bahwa potret pendidikan yang berlangsung saat ini belum membekali peserta didik dengan kemampuan fungsional yang berguna bagi kehidupan peserta didik di masa depan, harus tetap diupayakan semaksimal mungkin. Ditambah lagi persoalan lain yang tidak kalah seriusnya adalah para lulusan yang miskin karakter turut menambah problematika pendidikan nasional,” tutur pria kelahiran Desa Pulau Agas, Kecamatan Hamparan Perak, 50 tahun yang silam ini.
Ayah dari 3 anak yang sehari-harinya menjabat sebagai Kasubbag TU Kantor Kementrian Agama Kabupaten Tapanuli Tengah ini, merupakan sosok yang gigih dan mandiri untuk meraih jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Almarhum ayahnya Ahmad adalah seorang penggalas pisang sedangkan ibu kandungnya Ngadiyem ,72, hanyalah petani biasa.
Untuk mencapai jenjang karir dan pendidikan yang telah diraihnya, tentu saja banyak pengorbanan. Di mana, sebagai anak sulung dari enam bersaudara, Ismail bertanggungjawab terhadap kelima masa depan adik-adiknya. Ismail harus membantu adik-adiknya dalam menyelesaikan pendidikannya. Tiga diantaranya telah menyelesaikan program pasca sarjana (S2) dan sarjana (S1) dan mereka telah bekerja sebagai ASN dan guru di lingkungan Kementerian Agama.
“Saya berasal dari keluarga yang susah. Almarhum ayah saya seorang penggalas pisang. Ibu saya petani. Alhamdulillah saya bisa berhasil berkat peranan kedua orang tua. Adik-adik saya juga telah berhasil sesuai dengan profesi mereka masing-masing,” ujar Ismail yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tapanuli Tengah ini.
Ismail mengisahkan, setelah menikah dengan istrinya pada tahun 1999 silam, dirinya terpaksa ‘merantau’ ke Tapanuli Tengah, tepatnya 2021. Saat itu, Nurhasanah, istrinya, diterima sebagai PNS dan ditempatkan sebagai tenaga pendidik di MIN Lubuk Tokko.
Disini pulalah, pada 2002, Ismail berhasil lulus CPNS dan mulai meniti karir sebagai staf di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah. Setelah resmi penjadi PNS pada 2004, Ismail menjadi staf TU kepegawaian dan umum Kantor Kemenag Tapteng. Tahun berikutnya, sebagai guru, Kepala MTs MDI Lopian mulai 2007 hingga 2012, Pengawas Madrasah Tingkat Menengah, Kasi Pendidikan Islam, dan menjabat sebagai Kepala Subbag TU Kemenag Tapteng sejak 2019 hingga sekarang.
Di luar dinas, Ismail aktif di beberapa organisasi kemasyarakatan dan pendidikan. Dosen STAI BU dan pernah menjadi Ketua STAI Bahriyarul Ulum KH Zainul Arifin sejak 2018 hingga 2021. Pengurus LP Ma’arif Tapteng 2014, Sekretaris MUI Tapteng masa khidmat 2022-2027 dan Ketua FKUB Kabupaten Tapanuli Tengah periode 2024-2029.
Terkait keberhasilannya meraih gelar doktor tersebut, tidak terlepas dari support orang-orang yang hebat dibelakangnya. Oleh karena itu, Dia mengucapkan terimakasih kepada kedua orangtuanya alm. Ahmad dan ibu Ngadiyem ,72,. Istrinya, Nurhasanah SAg, Kakankemenag Kabupaten Tapteng H Julsukri Mangandar Limbong, S.Ag, M.M, Rektor UINSU Prof. Dr. Hj. Nurhayati, M.Ag., Dekan FITK Prof. Dr. Tien Rafida, M.Hum beserta seluruh jajaran, Promotor Prof. Dr. Fachrudin, MA dan Dr. Khoirudin M.Ag, serta para penguji baik internal maupun eksternal.(m27)
Waspada/Ist
Dr Ismail , SPd, MPd mewakili para wisudawan saat menyampaikan kata sambutannya pada acara sambung rasa wisuda ke 82 FITK Universitas Islam Indonesia (UIN) SU Jl. Williem Iskandar Desa Medan Estate Kecamatan Percut Seituan.