MEDAN (Waspada): Kepala Rutan Kelas (Karutan) I Medan, Nimrot Sihotang mengatakan, over kapasitas hunian masih terjadi di hampir setiap rutan. Kondisi serupa juga terjadi di Rutan Kelas I Medan yakni kurang lebih 3.600 warga binaan dengan komposisi 204 pegawai.
Namun, melihat kondisi yang demikian itu, Nimrot menjadikannya sebagai tantangan bagi dirinya untuk melakukan yang terbaik dalam menjalankan tugas pembinaan yang dewasa ini berorientasi pada asas hak asasi manusia (HAM).
“Lewat pemberitaan rekan-rekan media, saya titip pesan agar keluarga binaan tidak langsung percaya bila ada anggota keluarganya di Rutan Medan meminta-minta dikirimkan uang makan. Kami pastikan memberikan yang terbaik untuk makanan warga binaan,” kata Nimrot disela kunjungan silaturahmi Forum Wartawan Hukum (Forwakum) Sumut ke Rutan Kelas I Medan pada Selasa (13/12) lalu.
Menurutnya, lebih baik misalnya uang makan yang akan diberikan ke warga binaan ditabung dan ketika anggota keluarganya bebas karena telah menjalani masa hukuman bisa diberikan modal usaha misalnya.
“Lebih bagus sebenarnya seperti itu, jadi mereka sudah punya tabungan saat sudah ke luar dari sini. Tabungan itu, nantinya bisa dijadikan modal usaha,” ujarnya.
Ia mengatakan, bila tidak ada halangan, ia juga akan membuat terobosan seperti yang pernah dilakukannya di Rutan Klas I Labuhandeli, dengan memberikan pelatihan bagi warga binaan.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan MoU dengan beberapa instansi terkait agar warga binaan yang berminat diberikan pelatihan agar nantinya memiliki skill ketika kembali berbaur di tengah-tengah masyarakat.
“Satu lagi perlu ditegaskan bahwa tugas pemasyarakat juga merupakan tanggung jawab kita bersama, termasuk keluarga warga binaan,” pungkasnya. Turut hadir dalam silaturahmi, Ketua Forwakum Sumut Aris Rinaldi Nasution, SH, Sekretaris Ansah Tarigan, anggota dan penasihat. (m32).
Waspada/Rama Andriawan
Kepala Rutan Kelas I Medan Nimrot Sihotang (kiri), saat menerima kunjungan Forwakum Sumut.