MEDAN (Waspada): Kapoldasu, Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumut (BNNP), Pangdam I/BB komit memberantas narkoba, dan menjanjikan adanya kejutan baru dalam memberantas narkoba, termasuk menggulung para bandar barang haram itu.
“Kita bersama Pangdam I/BB dan BNN akan terus memberantas narkoba sampai ke akar-akarya dan dalam waktu dekat akan ada kejutan baru yang akan membeberkan pola penanganan baru yang bertujuan memberantas narkoba di daerah ini,” kata Kapoldasu Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Selasa (7/11).
Hal itu dikatakan Kapoldasu dalam rapat dengar pendapat dengan Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Wakil Ketua Harun Mustafa, Ketua Komisi A Andre Alfisa, Sekteraris Rudi Alfahri Rangkuti, para anggota Azmi Yuli Sitorus, Zainuddin Purba, Wagirin Amran, dan Ahmad Darwis di ruang dewan.
Hadir Pangdam I/BB Mayjen TNI Mochammad Hasan, Kepala BNN Sumut, Brigjen Togar Panjaitan, dan jajajaran di masing-masing institusi.
Menurut Kapoldasu Irjen Pol Agung Setya, kejutan baru yang belum diungkap itu mencakup langkah pengawasan, pencegahan dan penindakan terhadap penyalahgunaan narkoba, termasuk para bandar yang jumahnya semakin banyak.
Pihaknya bersama Pangdam, dan BNN beserta seluruh jajarannya mempunyai komitmen yang sama dalam memberantas narkoba sampai ke akar-akarnya, hingga menyikat habis para bandar.
“Komitmen itu kami wujudkan melalui berbagai langkah konkret, dengan secara berkala menggelar razia di tempat diskotek, menangkap kurir hingga bandar sabu yang selama ini sudah diincar aparat,” katanya.
Semua langkah ini, lanjut dimaksudkan agar Sumut terhindar dari penyalahgunaan narkoba dan berharap provinsi turun dari peringkat 1 sebagai daerah dengan jumlah pengguna terbesar di Indonesia.
Berkaitan dengan terobosan yang sudah dilakukan, Kapoldasu Irjen Pol Agung Setya mengatakan, pihaknya sudah berkordinasi dengan Kemenkumham dan jajaran yang berencana akan mengirimkan para bandar narkoba ke Nusakambangan, agar memutus mata rantai penyebaran barang haram itu.
Kemudian, pihaknya sudah mengusulkan dikucurkannya dana bagi korban narkoba, dengan melakukan rehabilitasi penyalahgunaan narkoba. “Anggarannya diharapkan bisa turun tahun ini, karena Menkeu Sri Mulyani sudah diperintahkan presiden agar mengucurkan dana rehab ke seluruh Indonesia,” katanya.
Kapoldasu juga mengingatkan kepada semua pihak, termasuk masyarakat agar tidak terjebak dengan modus penyebaran narkoba. “Mereka itu semakin pintar, dan kita harus betul-betul hati-hati,” katanya.
Terhadap upaya penanganan lainnya, Kapoldasu meminta hal itu tidak dikomersialkan. “Boleh boleh saja kita berdemo, tapi jangan hanya di balik pagar, juga diingatkan itu bukan untuk dikomersilkan. Dalam kaitan ini, kita ingin operasi senyap, diam-diam dan terukur. Kita tidak peduli walau dia aparat, bandar, akan kita sikat, itu sudah komitmen BBN bersama Pangdam,” katanya.
Kapoldasu Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi (kiri), Pangdam I/BB Mayjen TNI Mochammad Hasan dan anggota DPRD Sumut, Zainuddin Purba, ketika melakukan peninjauan diduga tempat lokasi konsumsi narkoba di Tanjung Pamah, di Deli Serdang, Selasa (7/11). Waspada/ist
Apresiasi
Menanggapi pandangan Kapoldasu, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting mengapresiasi dan berharap pencegahan narkoba bisa tuntas sampai ke akar-akarnya.
Senada, anggota dewan Zainuddin Purba berharap kepada aparat kepolisian dan keamanan bersinergis dalam menggulung pelaku penyalahgunaan narkoba.
Dia menyebut, dirinya sudah berulangkali menggelar demo, namun barak narkoba di Dusun Tanjung Pamah, Desa Namo Rube Julu, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang tetap berpraktik menjual beli narkoba secara bebas.
Padahal beberapa waktu lalu, lokasi barak narkoba tersebut beberapa kali digerebek oleh Polrestabes Medan. “Kita minta aparat konsisten dan berkordinasi agar penyalahgunaan narkoba diberantas habis,” ujarnya.
Senada, anggota dewan lainnya, Rudy Alfahri mengaku di Dapilnya Dapil XII yang mencakup Binjai Langkat, masyarakat di sana sangat resah karena bebasnya penggunaan narkoba, tanpa tindakan hukum.
Adapun Wakil Ketua Harun Mustafa berharap petugas terus menerus memberi perhatian membongkar tanaman ganja di Kabupaten Madina, yang produksinya pernah mencapai 1 ton, sehingga mengalahkan Aceh.
Rapat diakhiri dengan peninjauan tempat yang diduga sebagai lokasi konsumsi narkoba di Tanjung Pamah, di Deli Serdang. (cpb)