Scroll Untuk Membaca

Medan

Kantin Infaq Masjid Salman Bikin Jamaah Nyaman

MEDAN (Waspada): Masjid Salman di Jalan STM Medan, dilengkapi dengan Kantin Infaq. Artinya, setiap jamaah yang ingin makan dan minum cukup memasukkan uang kedalam kotak infaq yang ada di kantin.

Menu makanan seperti ayam penyet dan mi kuah instan,terasa sangat nikmat disantap usai melaksanakan shalat zuhur.Jika ingin santai usai shalat ashar, segelas kopi tubruk atau teh manis panas,ditambah cemilan ubi goreng memberi semangat baru usai beraktivitas.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kantin Infaq Masjid Salman Bikin Jamaah Nyaman

IKLAN

Zul, seorang dari pengurus BKM Salman, Kamis (22/9) menyebutkan kehadiran Kantin Infaq lebih dari dua tahun.

Awalnya, pengurus BKM merasa perlu ada ciri khas masjid sekaligus berguna untuk jamaah.

“Saat diskusi agar masjid ini punya ciri khas, munculah ide membuat Kantin Infaq. Dana untuk operasional dari infaq yang diberikan jamaah saat datang ke kantin untuk makan dan minum. Uji coba selama beberapa bulan, berhasil mengumpulkan infaq yang digunakan belanja keperluan bahan baku. Akhirnya kami lanjutkan,” ungkap Zul.

Selain itu, tambah Zul, pihak BKM ingin, agar setiap orang yang datang ke masjid, terutama musafir dapat merasa nyaman, karena bisa makan dan minum dengan harga yang ditentukan sendiri,karena hanya memasukkan uang belanja dalam kotak infak tersebut.

Terbilang unik, sekaligus meringankan jamaah yang lapar atau haus, jika hanya ingin menikmati segelas kopi dengan cemilan ubi atau pisang goreng.

“Jadi, jamaah yang ingin makan dan minum. Bisa langsung pesan menunya, usai makan bayaran langsung masuk kotak infaq dan tidak ditetapkan harganya berapa rupiah. Namanya juga infaq ya terserah,”ujar Zul.

Saat ditanya apakah pengelolan kantin tidak rugi, jika sepiring ayam penyet ditambah teh manis dingin hanya diberinya infaq lima ribu rupiah saja.

Zul menjawab hal itu tidak masalah. Sebab, sesuai dengan namanya Kantin Infaq, berapapun jumlah infaq tidak jadi masalah. “Mungkin ada yang masukin infaq Rp.10.000,mungkin ada yang berinfaq Rp.50.000. Bukankah, semakin banyak berinfaq semakin banyak pahala. Jadi tidak masalah berapa yang mau diinfaqkan,”ucapnya.

Zul menambahkan, seminggu sekali, pihak BKM akan membuka kotak infaqnya. Hasilnya cukup untuk modal belanja dan upah juru masak yang menyiapkan aneka menu pesanan jamaah.

“Alhamdulillah, uang infaq selalu cukup untuk belanja bahan baku yang diperlukan untuk keperluan kantin, sehingga operasional kantin terus berjalan,”pungkasnya.

Hal lain disebutkannya, Masjid Salman sudah berdiri tahun 60-an silam. Awalnya hanya mushalla dan seiring waktu berubah jadi masjid.

“Jamaah yang semakin ramai, membuat kami para pengurus BKM akan memperluas bangunan yang nantinya terlihat semakin megah. Dalam waktu dekat akan dimulai pembangunannya,”ujar Zul yang menyebut masjid ini adalah masjid yang dana operasionalnya murni dari jamaah dan tidak pernah menerima bantuan dari manapun dan saat akhir pekan jamaah yang shalat subuh sangat ramai. (m22)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Respon (1)

  1. wkwkwkwkwkwkwk, manusia yang tak pernah ke masjid salman, hanya ketika jadi pengurus baru datang ke masjid salman. Tak paham sejarah, tapi sok tahu sejarah, dan kebiasan main kartu tak pernah hilang walaupun azan sudah memanggil, masjid yang dekat rumah aja jarang dikunjungi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE