Scroll Untuk Membaca

Medan

Kanker merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia

Kanker merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia

MEDAN, ( Waspada); Saat ini kasus kanker merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang rumit di Indonesia. Kanker merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia, dan menyebabkan 9.6 juta kematian pada setiap tahun, yang mana angka ini hampir sama dengan jumlah penduduk Jakarta. Diperkirakan, 70% kematian akibat kanker terjadi di negara berkembang, termasukIndonesia. Berdasarkan Globocan 2020, kasus baru kanker di Indonesia adalah sebanyak 396.314 kasus dengan kematian sebesar 234.511 orang. Kanker tertinggi pada perempuan adalah kanker payudara diikuti Kanker Leher Rahim, sedangkan kasus kanker tertinggi pada laki-laki adalah kanker paru diikuti kanker kolorektal. Apabila penyakit kanker tidak ditangani secara menyeluruh dengan tepat, mulai dari program pencegahan primer dan deteksi dini sampai terapi yang berbasis bukti (evidence-based), maka di kemudian hari akan membebani negara secara ekonomi dan sosial. Berdasarkan data BPJS, kanker merupakan penyakit katastropik dengan pembiayaan kedua tertinggi setelah penyakit jantung (3,5 Triliun). 

Angka kejadian kanker dari waktu ke waktu terus meningkat dan terjadi pada usia yang semakin muda. Ironisnya, sebagian besar pasien mulai berobat pada stadium lanjut dimana pada keadaan ini pengobatan menjadi sulit dan ‘complicated’, dan biaya yang dikeluarkan bisa menjadi berlipat-lipat dan namun hasil pengobatan mengalami penurunan signifikan terkait angka harapan hidup dan kesembuhan. Para ahli memperkirakan 40% kanker dapat dicegah dengan mengurangi faktor risiko terjadinya kanker tersebut.
Atas dasar beberapa permasalahan yang telah disampaikan di atas, maka bertepatan dengan peringatan “World Cancer Day 2023” (Hari Kanker Sedunia) PP PERABOI (Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia) cabang Medan mengadakan acara seminar pada tanggal 25-26 Februari 2023 bertajuk “Close The Care Gap” yang bermakna untuk mengajak semua pihak terkait menutup kesenjangan dalam perawatan Kanker sesuai perannya masing-masing. Diagnosis kanker dan tindakan yang tepat harus merata bagi semua orang, tanpa memandang status sosial, pendidikan, dan ekonomi. Dengan pemerataan, kita dapat menyelamatkan jutaan nyawa.
Acara yang diketuai oleh dr. Denny Rifsal Siregar M.Kes,Sp.B Subsp.Onk(K) dan dr. Endi Taris Pasaribu Sp.B,Subsp.Onk(K) selaku sekretaris acara ini akan menghadirkan narasumber dari ahli-ahli kanker dari berbagai cabang ilmu kedokteran seperti Bedah Tumor, Ortopedi (Tulang), Urologi (Saluran Kemih), Digestif (Saluran Cerna), Bedah Saraf, Obstetri Ginekologi (Kebidanan dan Kandungan), Telinga Hidung Tenggorokan, Penyakit Dalam, Anak, Radiologi dan Patologi Anatomi sehingga diharapkan dapat memberikan edukasi kepada tenaga kesehatan maupun masyaratakat sebagai suatu alternatif pembentukan kesadaran dan pemahaman untuk pencegahan melalui deteksi dini kanker dan penanganan yang tepat serta pelayanan dari petugas kesehatan serta fasilitas kesehatan yang prima yang akan menyebabkan peningkatan kualitas kesehatan keluarga, masyarakat dan bangsa Indonesia.
Selain itu acara ini juga bekerjasama dengan Yayasan Kanker Indonesia cabang Sumatera Utara yang diketuai oleh ‌Ny. Nawal Edy Rahmayadi selaku organisasi nirlaba yang bertujuan mengupayakan penanggulangan kanker dengan menyelenggarakan kegiatan di bidang promotif, preventif dan suportif. Kolaborasi strategis dengan melibatkan organisasi masyarakat, perusahaan, pemerintah daerah, agensi, institusi pendidikan dan penelitian adalah langkah yang kuat untuk menyebarkan kewaspadaan dan dukungan, merubah komitmen politik menjadi aksi dan memberikan solusi yang komprehensif.(relis)

Kanker merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia
dari kiri ke kanan dr. Albiner Simarmata, dr. Olga Rasiyanti Siregardr. Fitri Nur Malini Siregar dan dr. Mahyudanil
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE