MEDAN (Waspada): Kader Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sumatera Utara (Sumut) Abdul Rahman Lubis mendukung Bupati Serdang Bedagai (Sergai) Darma Wijaya atau yang akrab disapa Wiwik mengembangkan bisnis tahu di daerahnya.
Hal tersebut disampaikan Mamen sapaan akrab Abdul Rahman Lubis yang juga putra asli Kec. Dolok Masihul, Kab. Sergai kepada Waspada di Medan, Sabtu (22/10) malam.
Menurut Mamen, Bang Wiwik sangat peka dan konsen membantu UMKM di daerah ini agar maju dan berkembang. Selain Dodol Bengkel, Kabupaten Sergai juga dikenal dengan usaha tahunya. ‘’Tahu Dolok Masihul tak kalah dengan tahu Sumedang,’’ sebut Mamen.
Mamen sangat mendukung langkah Bupati Sergai memajukan usaha tahu Dolok Masihul menjadi Kampung Wisata Tahu. ‘’Atas nama perajin tahu, kami mendukung penuh program Bapak Bupati Darma Wijaya untuk memajukan pengusaha tahu di Dolok Masihul,’’ tuturnya.
Untuk itu, Mamen sangat mengapresiasi dan ingin juga mengembangkan tahu dari Dolok Masihul ini. ‘’Karena kita sendiri ada tahu di Dolok, jadi tidak perlu pakai tahu dari Sumedang,’’ tandasnya.
Bantuan DID
Seperti diketahui, pada Jumat (21/10), Bupati Darma Wijaya menyerahkan bantuan Dana Intensif Daerah (DID) Tahun 2022, di Desa Dolok Manampang, Kecamatan Dolok Masihul.
Bantuan yang diberikan antara lain berupa mesin penggiling kedelai sebanyak 13 unit dan modal usaha sebesar Rp1 juta kepada setiap pengusaha tahu Manampang. Ini menunjukkan keseriusan Pemkab Sergai menggembangkan Kampung Tahu Desa Dolok Manampang, sebagai salah satu destinasi wisata potensial daerah.
Saat itu Wiwik berharap agar bantuan ini dapat menjadi katalisator produktivitas para pelaku industri pengolahan tahu di Desa Manampang. Wiwik menyarankan supaya produsen Tahu Manampang memanfaatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan kerjasama pemodalan dengan BUMDes untuk meningkatkan modal produksi.
Selain itu, Wiwik juga menyampaikan beberapa arahan terkait pengembangan Kampung Tahu sebagai objek wisata di Sergai. Salah satu yang disorot Bupati adalah permasalahan ternak sapi warga yang kotorannya menganggu keindahan jalan kampung. Untuk mengatasi hal ini, Wiwik menawarkan solusi penempatan ternak sapi warga di kandang yang telah dibangun Pemkab Sergai di kawasan PTPN III, Sarang Giting.
“Di sana sudah ada kandang sapi dengan kapasitas yang bisa menampung 1.000 ekor. Jadi kalau peternakan warga di sini sudah tertata, akan berimbas pula pada keindahan kampung. Pengunjung pun bisa lebih nyaman berwisata di sini,” ujar Bang Wiwik.
Wiwik pun menyebut, industri rumahan produksi tahu ini juga bisa dikolaborasikan dengan sentra peternakan lewat pengolahan limbah produksi tahu.
“Ampas tahu atau limbah sisa produksi ini bisa dijadikan pakan ternak. Silakan dikirimkan ke sentra ternak kita yang ada di Sarang Giting,” ucapnya.
Tak lupa Wiwik meminta agar produsen tahu Manampang bisa tetap menjaga kualitas olahan produknya. Selain itu yang tak kalah penting, menurutnya pengemasan produk pun harus mendapat perhatian lebih.(m29)