Medan (Waspada): Koordinator Wilayah (Korwil) Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia (PMPHI) Sumatera Utara (Sumut), Drs.Gandi Parapat menilai sosok Josmen Sitohang adalah lawan tangguh pada Pilkada Tapanuli Tengah (Tapteng) pada november 2024.
“Kami melihat bahwa November 2024 nanti untuk Pemilukada yang dilaksanakan serentak di Kabupaten Tapanuli Tengah akan terdapat paling tidak 3 pasangan calon, namun yang menarik perhatian dari PMPHI Sumatera Utara di Kabupaten Tapanuli Tengah rakyat betul betul akan memilih sosok yang memberi kenyamanan bagi masyarakat ,yang mana selama ini menurut pengamatan kami di Kabupaten Tapanuli Tengah terjadi kecemasan yang sangat luar biasa”, kata Gandi Parapat di Medan,Jumat (17/5/2024).
Sebab lanjut Gandi, diduga hukum di daerah Tapteng itu pun selama ini terkesan telah di genggam oleh sosok yang menakutkan dan belum lama ini terjadi vonis yang diluar dugaan terhadap aktivis atas nama Edianto Simatupang, dimana dalam tuntutan jaksa JPU membacakan tuntutan penjara 6 bulan, namun hakim memutuskan 2 tahun penjara padahal perkara yang di putus tersebut dikategorikan sebagai perkara sampah sebab hanya diduga melanggar UU ITE Pasal 27 dan pelapornya pun kepala desa di Tapteng, sedangkan sang aktivis tersebut tidak menyebutkan inisial dan atau nama kepala desa yang mana yang di sebutkan sebagai “hantu”.
Gandi Parapat menambahkan , dalam perbincangannya beberapa waktu lalu terhadap masyarakat Tapteng, ketika mengunjungi anak yang kebetulan bersekolah di Tapteng, dimana masyarakat Tapteng sangat berharap banyak kepada Josmen Sitohang menjadi pelayan atau “parhobas” di Kabupaten Tapteng.
Sebab kata warga, pada diri Josmen Sitohang-lah di temukan sosok kepemimpinan yang lembut,suka memberi,namun penuh dengan ketegasan.
Selain itu Josmen juga di yakini akan menjadi lawan berat bupati sebelumnya, sebab dia mengetahui kelebihan atau kekurangan bupati terdahulu, karena mereka berasal dari satu partai namun berbeda dalam pemahaman ideologi dan atau berbeda tentang defenisi pelayanan masyarakat bukan di intimidasi, bukan ditakuti, namun harus dibuatkan atau ditempatkan sebagai raja karena hakikinya bupati itu haruslah sebagai pelayan atau parhobas masyarakat.
” Kami meyakini Josmen Sitohang jauh dari issu yang berkembang dan yang sengaja di ciptakan oleh oknum tertentu dengan menyatakan Josmen Sitohang adalah “boneka” mantan bupati Tapteng”, kata Gandi.
Hal lain, sebut Korwil PMPHI Sumut itu, Josmen Sitohang adalah sosok pekerja keras dan merangkul semua kalangan sekali pun berbeda pemahaman dalam hal pelayanan publikm.
“Itulah yang meyakini PMPHI Sumut menempatkan Josmen Sitohang sebagai lawan tangguh daripada mantan bupati terdahulu”, tutup Gandi Senioran GAMKI tersebut.(cpb/rel)
TEKS: Josem Sitohang saat berbagi dengan warga.