MEDAN (Waspada): Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sumut Wira Putra (foto) menilai, jika Gubsu Edy Rahmayadi ingin menang pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2024, maka ia harus mendapatkan dukungan kembali dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“Jika ingin menang kembali, ayahanda Edy harus mendapatkan ‘tiket’ berupa dukungan dari PKS, yang pernah mendukungnya pada Pilgub tahun 2018,” kata Wira Putra dalam keterangannya kepada Waspada, di Medan, Jumat (17/6).
Hal ini disampaikan Wira merespon akan berakhirnya masa jabatan Gubsu dan Wakil, Edy Rahmayadi dan Musa Rajekhshah pada 28 September 2023, dan wacana bakal majunya kembali Edy pada Pilgub 2024.
Menyikapi itu, Wira menyebutkan, mengacu pada Pilgub 2018 lalu, yang memenangkan Edy Rahmayadi-Musa Rajekhshah jadi Gubsu-Wagub, PKS merupakan salah satu partai pendukung pasangan calon berjulukan Eramas itu.
“PKS dinilai menjadi mesin penggerak massa yang loyal dan terdepan untuk kemenangan Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah di Sumut,” kata Wira, yang terpilih jadi Ketua KAMMI Sumut pada Muswil di Padanglawas, Minggu (12/6).
Kenapa PKS, Wira berpendapat, Edy Rahmayadi akan memiliki kompetitor yang kuat dalam perhelatan pesta demokrasi tahun 2024 itu.
“Jika ingin menang, PKS harus menjadi salah satu partai yang bisa mendukung Edy Rahmayadi,” ujar Wira Putra.
Wira menilai salah satu cara untuk menarik simpati ‘Partai Dakwah’ tersebut adalah dengan cara Edy Rahmayadi harus melibatkan PKS dalam penentuan kebijakan yang penting di Sumut.
“Kita lihat sejauh ini, PKS memang partai pendukung Edy Rahmayadi. Namun PKS jarang terlibat dalam penentuan keputusan kebijakan strategis di Sumut. Seperti kebijakan penentuan proyek infrastruktur Rp 2,7 triliun, posisi strategis di BUMD, dan juga yang terakhir kemarin pada tataran Komisioner di Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID),” pungkas Wira.
Wira juga menyampaikan peluang Gubsu Edy Rahmayadi masih terbuka lebar untuk memenangkan pertarungan di Pilgub. “Peluang ayahanda Edy Rahmayadi pasti masih terbuka lebar. Sehingga butuh kelompok yang memang benar-benar bisa berjuang dengan kerelaan yang tinggi di lapangan,” tutup Wira Putra. (cpb)
