Scroll Untuk Membaca

Medan

Jika Guru Tidak Jadi Contoh Teladan, Siswa Bisa Kehilangan Panutan

Jika Guru Tidak Jadi Contoh Teladan, Siswa Bisa Kehilangan Panutan

MEDAN (Waspada): Jika guru tidak jadi contoh teladan, siswa bisa kehilangan panutan. Hal itu berdampak bagi kelangsungan proses pendidikan dan bisa memunculkan beragam kasus Banyak guru saat ini yang tidak jadi contoh teladan bagi siswanya. Bahkan ada yang mencederai dunia pendidikan dengan perilaku buruk.

Terbaru, kasus guru MTs di Blitar (Jawa Timur) melempar siswa dengan kayu berpaku berakibat siswa itu tewas. Sedangkan di Kabupaten Deliserdang, siswa SMPN 1 STM Hilir diduga tewas setelah dihukum gurunya 100 kali squat jump.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Jika Guru Tidak Jadi Contoh Teladan, Siswa Bisa Kehilangan Panutan

IKLAN

Adapula oknum guru MAN di Gorontalo (Sulawesi Utara) yang tersebar videonya berbuat tidak senonoh dengan muridnya.

Terkait hal itu, Drs. Ali Nurdin. MA (foto) selaku Ketua Majelis Pendidikan Dasar Menengah & Pendidikan Non Formal Muhammadiyah Kota Medan, Senin (30/9) menyampaikan pendapatnya.

Kata dia, ada kata kata bijak: “satu contoh teladan yang baik, jauh lebih efektif dari seribu kata kata nasihat”.

Inilah yang terjadi di dunia pendidikan kita saat ini. Banyak guru yang tidak jadi contoh teladan yang baik, sebaliknya siswa juga kehilangan sosok yang dapat dijadikan teladan. Tidak hanya guru sebagai pendidik, para pemimpin saat ini juga mempertontonkan perilaku yang kurang terpuji.

“Dulu ada pepatah kalau guru kencing berdiri murid kencing berlari. Sekarang lebih parah lagi yakni kalau guru kencing berdiri, murid mengencingi guru. Demikian mirisnya kita melihat kondisi pendidikan saat ini,” ungkapnya.

Lanjut dia, berkoar’koarpun pemerintah dalam hal ini Kemendikbud tentang sistem pendidikan dan kurikulum merdeka yang katanya mampu membawa perubahan yang lebih baik ternyata hanya proyek proyek kepentingan.

Trilyunan anggaran dikucurkan untuk dunia pendidikan namun belum mampu secara signifikan memperbaiki mutu pendidikan.

Di satu sisi para pendidik stres dengan berbagai macam pekerjaan dan tuntutan administrasi yang sangat membebani, namu, di sisi lain murid bebas dan merdeka belajar sesuka mereka. Karena guru disibukkan dengan tugas tugas administrasi, akhirnya siswa tidak terlayani dan tidak terperhatikan.

Maka, Ali Nurdin menyarankan, perlu dilakukan pemeriksaan atas kesehatan mental guru, demikian juga kesehatan mental siswa.

Banyaknya kasus yang terjadi di lingkungan pendidikan salah satu faktor penyebabnya mental guru dan siswa terganggu baik oleh faktor internal maupun faktor eksternal.(m22)

Teks

Drs. Ali Nurdin. MA

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE