MEDAN (Waspada): SD Holy Kids Medan menjadi saksi dari sebuah kampanye inspiratif bertajuk “Jelajah Jagoan” yang sukses memikat hati para siswa dan guru.
Kampanye yang berlangsung akhir pekan lalu ini, diinisiasi oleh delapan mahasiswa kreatif dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU), yang tergabung dalam tim Amooba Medan (Anak Muda Berpetualang). Didukung oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Sumatera Utara, acara ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal kepada generasi muda melalui metode yang seru dan menyenangkan.

Dalam siaran persnya yang diterima Waspada, Selasa (15/10), disebutkan di bawah bimbingan para mahasiswa, kampanye ini menawarkan pendekatan unik dengan mengajak siswa-siswi Holy Kids bermain game berbasis kelompok di setiap pos yang disediakan. Setiap pos memiliki tema berbeda yang berfokus pada aspek-aspek budaya Sumatera Utara, seperti pengenalan lagu tradisional, kuliner khas, tempat bersejarah, hingga permainan tradisional yang kini mulai dilupakan.
Dalam salah satu sesi permainan, para siswa terlihat sangat antusias ketika mendengar lagu-lagu tradisional seperti “Butet” dan “Sinanggar Tulo”. Mereka juga diajak mencicipi makanan khas daerah, seperti Lappet, yang mendapat sambutan hangat dari para peserta muda.
Selain itu, pengetahuan mereka tentang tempat-tempat budaya penting, seperti Danau Toba dan Istana Maimun, diperluas dengan cara interaktif yang merangsang rasa ingin tahu mereka. Tidak ketinggalan, permainan tradisional Sumatera Utara, seperti pat ni gajah, menjadi penutup yang menyenangkan dari rangkaian acara ini.
Niki, salah satu siswa kelas 5 yang berpartisipasi, dengan penuh semangat menyatakan kegembiraannya, “Senang sekali bisa bertemu kakak-kakak ini. Aku jadi tahu lebih banyak tentang budaya Sumatera Utara. Semoga kakak-kakak bisa datang lagi!” Komentar ini mewakili antusiasme para siswa yang terlibat, yang merasakan manfaat dari acara ini bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana edukasi yang kaya nilai budaya.
“Jelajah Jagoan” menjadi bukti bahwa dengan ide kreatif dan dukungan dari berbagai pihak, pelestarian budaya dapat dilakukan dengan cara yang relevan dan menyenangkan bagi generasi muda. Para mahasiswa FISIP USU berharap kampanye ini bisa menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Sumatera Utara dan di seluruh Indonesia untuk turut serta melestarikan warisan budaya lokal.***