MEDAN (Waspada): Membuat tabungan khusus haji adalah upaya atau ikhtiar dilakukan Jamilah, agar satu saat bisa melaksanakan ibadah haji. Niatnya itu didukung suaminya Nazaruddin yang selalu mengingatkan jumlah tabungan yang dia lakukan sejak tahun 1992 silam.
“Saya memiliki lima anak laki-laki, tentu saja gaji sebagai Guru Bahasa Arab di MAN Rantauprapat, dan penghasilan suami sebagai wiraswasta harus pandai-pandai membaginya. Nah, sedikit demi sedikit tabungan khusus haji saya siapkan sambil terus berdoa agar niat berhaji ke Baitullah tercapai,” ungkap Jamaah calon haji (Calhaj) Jamilah Binti Haddin Ramut manifes 130 bersama suaminya Nazaruddin manifes 129, asal Labuhanbatu yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 13, Minggu (26/5) di Asrama Haji Medan.
Jamilah menyebutkan dengan ikhtiar tabungan khusus untuk berhaji itu, akhirnya tahun 2012 ia dan suaminya bisa menyetor dana awal haji dan mendapatkan porsi yang berangkat tahun 2022.
Namun, sambungnya, terjadi penundaan keberangkatan haji, karena Pandemi Covid 19. Sehingga ia dan suaminya tidak diberangkatkan ke Tanah Suci.
“Allah selalu punya rencana yang indah buat hambanya. Buktinya, saya dipanggil ke Tanah Suci setelah pensiun dari tugas sebagai PNS tahun 2023 lalu. Dan berangkat haji tahun 2024. Sehingga lebih khusyuk beribadah, karena tugas pengabdian sebagai guru di sekolah sudah selesai,” ungkapnya.
Saat ditanya apa doa khusus yang akan dimohonkan pada Allah SWT di Tanah Suci ?
Jamilah menyebutkan agar anak-anaknya juga ikut jejaknya memiliki tabungan khusus untuk berhaji. Sebab, hal itu adalah ikhtiar atau usaha agar kelak bisa melaksanakan rukun Islam kelima.
“Saya akan berdoa agar lima anak laki-laki saya bisa menunaikan ibadah haji. Mereka adalah imam dalam rumah tangga dan harus jadi contoh yang baik. Saya juga akan mendoakan saudara-saudara saya untuk bisa melaksanakan rukun Islam kelima. Insya Allah, saya dan suami meraih haji mabrur,” pungkasnya.(m22)