MEDAN (Waspada): Puluhan massa dari Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Provinsi Sumatera Utara (DPD IMM Sumut) menggelar aksi di kantor PT Pertamina Regional I Sumatera Bagian Utara pada Jumat (8/9/2023). Terik panas matahari tidak menyurutkan semangat pendemo dalam menyampaikan orasinya.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sumatera Utara Muhammad Arifuddin Bone dalam keterangan persnya menyampaikan bahwa aksi ini adalah buntut dari maraknya mafia gas di Sumut.
M. Arifudin menyoroti kasus d8gerebeknya pangkalan gas LPG bersubsidi di Kabupaten Labuhan Batu Utara, di mana gas LPG 3Kg subsidi, dipindahkan kedalam tabung gas 12Kg nonsubsidi.
Selain kasus tersebut, M. Arifuddin Bone juga menyorot kasus dikuranginya bobot timbangan Liquefied Petroleum Gas (LPG) Subsidi 3Kg di PT Putra Migas Indonesia di Pematang Siantar.
“Sebagaimana yang kita ketahui bahwa berat tabung LPG 3kg beserta isi gas di dalamnya sebesar 8kg, namun fakta di lapangan dan berdasarkan bukti video yang kami miliki bahwa total berat tabung gas subsidi 3kg beserta isinya hanya seberat 7,74kg, tentu ada perselisihan angka sebesar 0,26Kg di setiap tabung,” ujar Arif.
Bidang Hikmah PKP DPD IMM Sumatera Utara Arie Armanda menambahkan bahwa lemahnya pelaksanaan pengawasan PT Pertamina Regional I Sumbagut membuat banyak mafia gas merajalela.
“Dari kasus penemuan gas LPG 3Kg oplosan yang ada kami juga mendapat informasi bahwa ada keterlibatan politisi mantan anggota DPRD Sumatera Utara yang telah ditangkap oleh Ditreskrimsus Polda Sumut berinisial IA. Bahkan pengoplosan gas Subsidi 3kg di Labuhan Batu Utara disinyalor milik oknum DPRD Labura. Tentu ini menjadi kecamuk dalam diri kita, bagaimana mungkin Pertamina bisa abai pada mafia-mafia Migas seperti ini,” ujarnya.
Lebih lanjut Arie menambahkan, “Atas dasar itulah tuntutan aksi kami untuk menantang dan memperdebatkan, serta menanyakan hal ini kepada General Manager Pertamina Regional I Sumbagut. Namun, sayangnya GM yang kita tunggu-tunggu tidak dapat hadir menemui kami,” tandas Arie.
“Kita juga meminta kepada Menteri BUMN untuk segera mengevaluasi kinerja GM PT Pertamina Regional I Sumbagut atas lemahnya kinerja pelaksanaan pengawasan atau perlu copot dari jabatannya,” tutup Arie. (cpb/rel)