MEDAN (Waspada): Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Cabang Sumatera Utara (IAKMI Sumut), Destanul Aulia SKM MBA MEc PhD (foto) menyatakan bahwa permintaan pelaksanaan pendidikan tatap muka (PTM) sudah menjadi pilihan sebagian besar masyarakat terutama para kaum ibu. Hal ini karena dampak negatif dari Pembelajaran secara daring yang sudah dirasakan seperti bertambahnya beban rumah tangga dalam membantu proses pendidikan di rumah dan beban ekonomi yang semakin berat.
Namun di satu sisi sebutnya periode pandemik ini masih sedikit yang dapat di pelajari terutama yang berhubungan dengan tingkat kesadaran masyarakat pada aktivitas kesehatan masyarakat berupa promotif dan preventif dikalangan masyarakat.
Lanjut Destanul Aulia, bahwa rendahnya kesadaran masyarakat saat ini tegasnya karena desain program kesehatan masyarakat itu sendiri yang belum efektif untuk mendorong kesadaran masyarakat.
Katanya ini terbukti karena masih belum yakinnya masyarakat terhadap pemberian vaksin kepada anak-anak sebagai suatu upaya dalam mendorong peningkatan imun pada anak.
“Artinya pemerintah masih cenderung memberikan upaya yang besar untuk kuratif terlihat dari sisi anggaran dan program programnya yang sangat minim memberikan penyuluhan dan sosialisasi di sekolah ataupun kepada para ibu. Dan juga terlihat masih kurangnya respon pentahelix dalam aktivitas ini,” terangnya pada Minggu (23/1).
Dalam kesempatan itu, ia juga menyinggung soal munculnya kasus nakes lakukan penyuntikan vaksin kosong kepada anak SD, Destanul Aulia meminta agar pihak terkait perlu mencari tahu apa motiv nakes yang memberikan vaksin kosong tersebut.
“Apakah itu by desain atau tidak disengaja. Jika itu by desain tentunya sangat mencoreng dunia kesehatan yang seharusnya patuh pada SOP dalam pemberian vaksin. Dan juga sebaiknya penyelenggaraan vaksin juga seharusnya berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat,” tegas Dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) USU ini. (cbud)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.