Scroll Untuk Membaca

Medan

Hendra Cipta Luncurkan Buku ‘Politik Dan Kaum Santri’

MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut Hendra Cipta, SE meluncurkan buku karyanya yang berjudul ‘Politik Dan Kaum Santri’.

Peluncuran buku sekaligus dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional itu dilakukan di Aula Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara di Medan, Selasa (24/10).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Hendra Cipta Luncurkan Buku ‘Politik Dan Kaum Santri’

IKLAN

Hadir disitu Kadis Perpustakaan dan Arsip Daerah Provsu Dwi Endah Pirwanti bersama sekretaris Alpian Hutauruk, para mahasiswa dan undangan.

Sementara selaku pembanding yakni Dr. Faisal Riza, MA (Pengamat Politik UIN Sumut), Ahmad Khairuddin, MSi dan Alfian Tanjung (Institut Ishlahiyah Binjai).

Dalam kesempatan itu, Hendra Cipta yang juga merupakan alumni pesantren ini mengatakan santri memiliki peran strategis bagi kehidupan dan pembangunan bangsa, sebab mereka memiliki kemampuan bukan saja bidang keagamaan, melainkan ilmu umum juga dikuasai.

“Inilah kelebihan santri yang belajar di pesantren, memiliki memiliki intelektualitas keislaman yang baik dan pengetahuan lainnya, serta kemampuan berbahasa asing menjadi nilai lebih. Lihat lah sekarang banyak alumni pesantren dan notabene santri sukses, baik sebagai seorang politisi, pengusaha, sainstis bahkan ulama besar pastinya dan Indonesia memiliki tokoh santri seperti yang dimaksud,” ucapnya.

Sebagai seorang yang pernah mengenyam pendidikan di pesantren, tentu merasa senang dan bangga, ada alumni pesantren dapat menduduki posisi penting di negara ini, persepsi publik terhadap pesantren yang dianggap hanya memiliki pengetahuan soal agama tidak benar.

“Publik selama ini berpikir, alumni pesantren hanya bisa ceramah jadi mubaligh paling jauh guru atau dosen, semua persepsi itu terbantahkan, buktinya banyak alumni pesantren mengisi posisi penting dan strategis di semua jenjang, menjadi politisi, pengusaha, artis, ilmuwan dan sebagainya dan itu nyata adanya. Santri itu miliki karakter, beda dengan lulusan dari sekolah umum lainnya. Itu modal awal dan kesiapan santri jika terjun ke dunia politik,” tegas Ketua Serikat Islam Sumatera Utara ini.

Saat ditanya tentang hadirnya calon pemimpin Indonesia dari kalangan santri, sebagai alumni pesantren tentu ini merupakan motivasi sekaligus inspirasi agar mampu meningkatkan kualitas pribadi.

“Sebagai alumni pesantren hadirnya calon-calon pemimpin bangsa dari kalangan santri, tentu saja ini menjadi motivasi untuk terus bisa mengasah kemampuan, ini dalam persfektif seorang santri dan bukan politisi, namun begitu pun bangunan demokrasi ini perlu diperkuat tentu dengan keteladanan,” sebut politisi PAN ini.

Dalam kesempatan itu, Hendra Cipta juga menyebut perjalanan panjang perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia, tidak bisa dilepaskan dari peran santri dan pondok pesantren sebagai episentrum perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Lewat Resulosi Jihad yang disampaikan KH Hasyim Asy’ari pada perjuangan rakyat Surabaya pada 10 November 1945 dalam mempertahankan Kemerdekaan Proklamasi 17 Agustus yang disampaikan Bung Karno dan Bung Hatta, tergambar jelas mampu membangkitkan semangat perlawanan arek-arek Surabaya melawan imperialisme kolonial, dan itu tercatat sebagai peristiwa heroik dalam sejarah.

Momentum hari Santri Nasional, sebagai wujud pengakuan negara atas kontribusi dan peran aktif santri dan pesantren dalam kehidupan kebangsaan dan kenegaraan. Karena bentuk apresiasi negara atas perjuangan itulah yang menjadi dasar tonggak sejarah perjalanan Kemerdekaan bangsa Indonesia.

Hal tersebut jelas tergambar dalam buku ini yang secara lugas memaparkan sejarah, peran serta dan kontribusi santri pada sejarah perjalanan bangsa serta kedudukannya di belantika politik lokal maupun nasional.

“Oleh karena itu, paham sekuler menjadi momok yang harus di buang, bahwa mereka coba memisahkan santri (Islam) dengan politik (negara), padahal keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan, terutama dalam membuat aturan kehidupan bermasyarakat dan bernegara, jadi antara agama dan politik tidak boleh dipisahkan, bagi santri yang duduk di legislatif ini merupakan jihad konstitusional,’’ demikian Hendra Cipta.(m29)

Waspada/Surya Efendi
Anggota DPRD Sumut Hendra Cipta, SE (3 dari kanan) meluncurkan buku berjudul ‘Politik Dan Kaum Santri’ di Aula Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara di Medan, Selasa (24/10).

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE