MEDAN (Waspads): Memetakan preferensi masyarakat menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Medan, City Research Centre telah melaksanakan survei terkini yang mencerminkan dinamika politik di kota Medan.
Survei dilakukan pada periode 30 Oktober-8 November 2024 dengan melibatkan 2.205 yang tersebar di seluruh kecamatan di Kota Medan, menggunakan metode multistage random sampling. Responden yang menjadi fokus dalam survei ini minimal 17 tahun yang telah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Medan.
“Hasil survei menunjukkan sejumlah temuan menarik terkait tingkat popularitas dan kesukaan terhadap pasangan calon, elektabilitas pasangan calon, kemantapan pemilih dengan pilihannya, serta isu-isu yang dianggap penting oleh pemilih,” ujar Direktur City Research Centre, Miftahul H. Siregar, S.I.P, M.IP bersama Direktur Riset, Habibi Wisu Darma, S.I.Kom., M.A, kepada wartawan di Medan, Sabtu (16/11).
Dipaparkannya, hasil survei dilakukan secara offline dan online dengan responden yang berbeda. Pilihan responden terhadap para Paslon Wali Kota/Wakil Wali Kota Medan tersebut ditemukan merupakan pemilh tetap atau tidak akan mengubah pilihannya dengan angka 69,0 persen, sedangkan pemilih lemah atau besar kemungkinan merubah pilihannya hanya sekitar 29,7 persen dan sisanya menjawab tidak tahu/tidak jelas.
“Pemilih kuat ada pada Paslon nomor urut 1 sebesar 90 persen, kemudian 88,5 persen untuk Paslon nomor urut 2 dan 85,7 persen untuk Paslon nomor urut 3,” katanya.
Dari survei dilakukan tersebut, lanjutnya, pertimbangan utama responden memilih Paslon Wali Kota/Wakil Wali Kota itu didominasi karena melihat pendidikannya, jujur/anti korupsi, empati kepada rakyat, berwibawa dan mengikuti oranglain/orangtua.
“Artinya isu-isu seperti anti korupsi, memiliki empati pada masyarakat dan pendidikan kandidat menjadi prioritas utama bagi masyarakat Medan dalam memilih pemimpin mereka. Temuan ini diharapkan menjadi gambaran bagi masyarakat, tim sukses dan para kandidat untuk menyusun strategi yang lebih efektif menjelang hari pemilihan,” ucapnya Miftahul.
Dari hasil survei, lanjutnya, disimpulkan bahwa Calon Wali Kota Medan perlu memprioritaskan program-program yang sesuai dengan kebutuhan warga. “Serta perlu memperhatikan setiap golongan, baik dari segi usia, latar belakang ekonomi, maupun budaya, agar setiap warga merasa diwakili dan didengar,” tuturnya.
Dijelaskannya, dalam survei tersebut Paslon nomor urur 1 Rico-Zaki, unggul dengan persentase 36.4%, diikuti oleh Paslon nomor urut 3 Hidayatullah-Yashir Ridho dengan 24.6%, sementara Paslon nomor urut 2 Ridha-Rani meraih 19.2% dan sebanyak 19.7% responden masih belum menentukan pilihan. (h01)