DELISERDANG (Waspada): Yayasan Gajah Sumatera (Yagasu) didukung oleh VNV Advisory, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sumatera Utara dan Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Wampu Sei Ular, melakukan penanaman mangrove (pohon bakau) bersama di Desa Paluh Sibaji, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Kamis (27/7).
Acara yang diikuti oleh masyarakat, dan instansi pemerintahan merupakan langkah konkret dalam upaya pemulihan ekosistem pesisir serta meningkatkan sinergitas dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat.
Dengan mengusung tema “Indonesia Menuju Rendah Karbon 2060”, acara penanaman mangrove ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mangrove dalam melindungi daratan dari abrasi dan juga sebagai upaya menyerap CO2 dan mitigasi perubahan perubahan iklim serta pemanasan global.
Kepala Desa Paluh Sibaji, Nasril, menyampaikan apresiasinya kepada Yagasu yang telah memilih kembali desa mereka sebagai lokasi penanaman mangrove bersama.
“Kami juga mengajak seluruh masyarakat desa untuk bersama-sama melestarikan mangrove yang ada di wilayah mereka demi melindungi desa dari bahaya abrasi pantai,” ucapnya.
Manajer Restorasi Yagasu, Anton Siregar, juga menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah dan masyarakat Paluh Sibaji dalam acara penanaman mangrove ini.
“Ekosistem mangrove memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan, terutama peningkatan keanekaragaman hayati ekosistem pesisir. Yagasu juga berkomitmen untuk mendukung restorasi mangrove di wilayah Desa Paluh Sibaji, termasuk mengatasi degradasi mangrove yang ada,” jelasnya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumut diwakili Bidang Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Dinas Kelautan dan Perikanan Sumut, M. Riza Kurnia Lubis, S.Pi, M.Si menyatakan dukungannya atas kegiatan penanaman mangrove ini. “Pemulihan ekosistem pesisir bukanlah tugas seorang diri, tetapi merupakan tanggung jawab bersama untuk melindungi garis pantai yang semakin terancam,” katanya.
Perwakilan Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Wampu Sei Ular, Kristo Damanik, juga memberikan apresiasinya terhadap kegiatan ini.
“BPDAS Wampu Sei Ular siap membantu dan menyediakan bantuan bibit mangrove bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam restorasi ekosistem pesisir”, ungkapnya.
Acara ini juga melibatkan sesi diskusi antara masyarakat dan pihak terkait, di mana masyarakat dengan antusias memberikan pertanyaan dan memberikan pendapat mereka tentang upaya pemulihan ekosistem mangrove di Desa Paluh Sibaji.
Dengan semangat kebersamaan, acara penanaman mangrove bersama ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang menginspirasi lebih banyak orang untuk turut serta dalam usaha melestarikan dan memulihkan ekosistem pesisir demi lingkungan yang lebih baik. (h01)