MEDAN (Waspada): Membuat kerajinan tangan biasanya kerap menggunakan beragam alat dan bahan yang lengkap agar menghasilkan karya yang bagus. Tidak di tangan Kharisma Nata Yudi (43). Warga Jalan Muaratakus Kecamatan Medan Polonia ini, berbekal pisau cutter ia mampu menghasilkan miniatur rumah adat dan beragam miniatur lainnya dengan hasil yang apik.
Dijumpai di kediamannya di sebuah kios di pasar Muaratakus Medan, tampak beragam karya kerajinan tangannya terpajang. Mulai miniatur vespa, becak khas Pekanbaru, kereta Harley, rumah adat hingga gerobak jualan.
“Saya membuat semua ini tanpa alat yang lengkap, saya hanya menggunakan pisau cutter saja. Membuat lubang-lubang itu harusnya menggunakan bor dan gerenda tapi karena keterbatasan alat saya hanya gunakan cutter saja,” jelas pria yang akrab disapa Yudi ini.
Yudi mengatakan membuat miniatur merupakan hobinya. Sejak remaja ia sudah membuat beragam miniatur secara otodidak tanpa ada belajar formal.
“Membuatnya hanya menggunakan insting dan imajinasi, tanpa pola apalagi tanpa harus ada contoh,” ujarnya.
Bahan-bahan yang digunakan pun sangat sederhana seperti triplek, tusuk gigi, sumpit bekas dan karton-karton bekas dan lem menjadi perekatnya.
Untuk membuat sebuah miniatur tergantung mood sebutnya, bisa dalam sehari menghasilkan 4 sampai 5 karya, bisa juga hanya satu, yang juga tergantung ketersediaan bahannya.
Ayah dari 2 anak ini mengaku miniatur miliknya ini dipasarkan hanya dari mulut ke mulut. Harganya juga bervariasi, paling mahal bisa mencapai Rp 250.000.
Ia mengaku sesungguhnya ia bisa fokus membuat kerajinan tangan itu, namun karena keterbatasan alat dan demi memenuhi kebutuhan hidup ia juga bekerja di bidang lain. Mulai menjadi pekerja disebuah warung kuliner di Pagaruyung Medan, juga pernah bekerja di restoran makanan korea yang tak jauh dari tempat tinggalnya.
“Alat-alat saya kurang memadai, sehingga pembuatannya tidak bisa cepat, kalau lengkap sebentar saja saya membuat miniatur ini,” jelasnya.
Sementara itu, buatan tangannya ini sangat detail. Seperti miniatur rumah tempat tinggalnya di Pekanbaru terlihat sangat detail.
Ada pondasi rumah yang kokoh, pagar yang mirip sekali dengan pagar besi yang bisa digeser-geser layaknya pagar rumah pada umumnya.
Begitu juga jendelanya yang terbuat dari tusuk gigi dan sumpit terlihat sangat mirip dengan aslinya. (cbud)
Teks
Kharisma Nata Yudi.
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.