Gubernur Sumatera Barat H Mahyeldi Ansharullah SP yang juga Ketua Umum DHD 45 dan Ketua Umum DHD 45 Sumatera Utara, Mayjen TNI (Purn) Muhammad Hasyim. Waspada/ist
MEDAN (Waspada): Sebuah gagasan besar lahir dari pertemuan Gubernur Sumatera Barat H Mahyeldi Ansharullah SP yang juga Ketua Umum DHD 45 propinsi itu dengan Ketua Umum DHD 45 Sumatera Utara, Mayjen TNI (Purn) Muhammad Hasyim, Kamis (23/1) di Istana Gubernur Sumbar di Padang.
Kedua tokoh ini menggagas pengembangan wisata sejarah antarprovinsi yang bertujuan untuk menghidupkan kembali kisah-kisah heroik perjuangan bangsa, khususnya yang melibatkan pahlawan dari Sumatera Barat dan Sumatera Utara.
Program ini diharapkan menjadi jembatan bagi generasi muda untuk memahami semangat perjuangan dan menjadikannya sebagai inspirasi menghadapi tantangan menuju Indonesia Emas 2045.
Gagasan yang mencuat dalam pertemuan penuh keakraban diawali Salat Subuh berjamaah yang diimami oleh Gubermur Sumbar ini mengukuhkan semangat kebersamaan di antara kedua tokoh yang sama-sama mencintai sejarah dan memiliki komitmen untuk melestarikan jiwa, semangat, dan nilai-nilai kejuangan 1945.
Ketua Umum Dewan Harian Daerah Badan Pembudayaan Kejuangan (DHD) 45 Sumut datang bersama Sekretaris Umum Dr H Eddy Syofian MAP, Bendahara Umum Ir Vivi Savitri, Kabid Sosbud Elyuzar Siregar SH MHum dan Bidang Infokom Ir Zulfikar Tanjung.
Sementara Gubernur Sumbar didampingi Ketua Harian DHD 45 Sumbar Dr dr Ardizal Rahman SpM(K) dan Sekretaris Umum Eko Yanche Edrie.
Diskusi dilanjutkan dengan sarapan bersama dan berlangsung hingga dua jam, membahas langkah strategis untuk merealisasikan wisata sejarah ini.
Semangat Kejuangan
Dalam diskusi tersebut, keduanya membahas pentingnya melestarikan jiwa, semangat, dan nilai-nilai kejuangan 1945 (JSN 45) sebagai warisan tak ternilai bagi bangsa.
Gubernur Sumatera Barat menekankan bahwa sejarah bukan hanya cerita masa lalu, tetapi sebuah warisan hidup yang harus diwariskan kepada generasi muda sebagai modal menghadapi Indonesia Emas 2045.
“Kita memiliki sejarah heroik yang menghubungkan Sumatera Barat dan Sumatera Utara, dari kisah perjuangan para pahlawan hingga semangat kebangsaan yang melampaui batas wilayah. Wisata sejarah ini nantinya akan menjadi jembatan bagi generasi muda untuk mengenal akar bangsa dan mengambil inspirasi dari perjuangan para pendahulu kita,” ujar Gubernur Sumatera Barat.
Sementara itu, Mayor Jenderal TNI (Purn.) Muhammad Hasyim mengapresiasi gagasan tersebut. Menurutnya, membangun konektivitas sejarah melalui program wisata dapat menjadi strategi ampuh untuk memperkuat karakter generasi muda.
“Wisata sejarah ini bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi perjalanan spiritual dan nasionalisme yang mampu menghidupkan kembali semangat juang para pahlawan di tengah arus globalisasi,” tegasnya.
Merancang Jejak Perjuangan Antarprovinsi
Wisata sejarah yang digagas ini akan mencakup rute perjuangan yang menghubungkan situs-situs bersejarah di kedua provinsi.
Mulai dari kisah heroik Tuanku Imam Bonjol di Sumatera Barat hingga perjuangan rakyat di Medan Area, Sumatera Utara, termasuk kisah heroik PDRI di Sumbar yang menyelamatkan kedaulatan RI hingga perjuangan heroik rakyat Sumut menekan Belanda saat Presiden Soekarno dan para pemimpin bangsa ditawan di Sumut.
Program ini diharapkan mampu menjadi magnet bagi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk memahami dan menghormati pengorbanan para pahlawan bangsa.
“Kami ingin menciptakan pengalaman yang membekas di hati, di mana generasi muda tidak hanya belajar sejarah, tetapi juga merasakan kebanggaan menjadi bagian dari bangsa yang besar,” tambah Ketua Umum DHD 45 Sumut.
Sekretaris Umum DHD 45 Sumut Dr H Eddy Syofian MAP menambahkan menghidupkan Kembali Jiwa Nasionalisme selain merancang rute wisata, kedua belah pihak juga membahas pentingnya edukasi dalam program ini.
Wisata sejarah ini tidak hanya akan menampilkan monumen dan museum tetapi juga melibatkan narasi heroik yang dapat membangkitkan semangat kebangsaan di kalangan generasi muda.
Pertemuan berakhir dengan harapan besar bahwa gagasan ini dapat segera direalisasikan melalui sinergi berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, sejarawan, dan komunitas pemuda.
“Sejarah adalah cermin bangsa. Jika kita ingin melangkah jauh ke depan, kita harus memahami dan menghormati apa yang telah kita lalui,” ujar Gubernur Sumatera Barat dengan nada penuh semangat.
Momentum ini menjadi awal dari babak baru dalam upaya melestarikan nilai-nilai kebangsaan, sekaligus mengukuhkan semangat persatuan antara Sumatera Barat dan Sumatera Utara dalam membangun generasi emas 2045. (m22)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.