MEDAN (Waspada): Gerakan Mahasiswa Sumatera Utara (Gemasu) dukung Kapoldasu berantas aksi begal di Sumatera Utara (Sumut).
Menyoroti maraknya kejahatan begal di Sumatera Utara khususnya di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang sudah sangat meresahkan masyarakat bahkan banyak masyarakat yang tidak berani keluar malam karena takut adanya kejahatan begal yang tidak segan-segan melukai korbannya.
Bahkan melakukan pembunuhan secara sadis, masih segar diingataan kita Korban mahasiswa UMSU dan korban lainnya, walaupun bisa diungkap Polrestabes Medan tetapi sudah memakan korban dan sudah membuat image Kota Medan kota yang menyeramkan ini sangat merugikan Sumut khususnya Kota Medan.
Tentu para wisatawan akan berkurang datang ke Medan karena faktor keamanan, dan tentu dalam hal ini semua stakeholder harus saling mendukung dalam memberantas kejahatan begal baik pemprovsu, DPRDSU, Pemko Medan dan Pemko Pemkab yang ada di Sumut, serta Polrestabes serta Polresta yang ada di wilayah hukum Poldasu, begitu juga para ulama, pendeta serta para kepling untuk mengawasi warganya.
Hal ini dikatakan Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Sumatera Utara (PP Gemasu) Fajri Hamonangan Harahap serta Wabendum Muhammad Arjun Harahap kepada wartawan pada Kamis (5/7) dan hal ini senada disampaikan Wasekjend Muhammad Fayiz Hamonangan Harahap bahwa kejahatan begal harus diberantas dengan tegas tanpa pandang bulu.
“Kita Dukung Kapolda Sumut dan jajaran untuk menyikat para begal yang telah membuat resah masyarakat, bahkan ada yang trauma karena pernah dibegal, dan kami para mahasiswa juga takut pulang dari kampus lama-lama karena takut dibegal yang diduga banyak pemakai narkoba dan kita bandingkan dengan kota besar diluar negeri seperti Negara Singapore, kita keluar malam tidak ada begal dan terlihat nyaman tidak ada geng motor serta diberbagai sudut kota dipasang cctv sehingga kejahatan bisa dikendalikan dan masyarakatnya juga mendukung ini patut dicontoh kemudian mengatasi begal ini juga harus dilihat secara kompleks terutama dari aspek sosial, pemerintah harus membuka lapangan pekerjaan karena kita lihat pelaku begal ini banyak yang tidak punya pekerjaan dan terindikasi pemakai Narkoba dan pihak kepling juga harus mengawasi warganya termasuk orangtua harus mengawasi anaknya dan memberikan Nasehat dan pendidikan Agama,” ujar Fayiz Harahap .
Fayiz menambahkan Pemberantasan Begal harus dilakukan semua pemangku kepentingan , untuk penegakan hukum itu domainnya Polri.
“Saya lihat Kapolda dan Kapoltabes sudah kerja maksimal dan sudah berhasil mengungkap pelaku pembunuhan termasuk yang menimpa Mahasiswa UMSU, itu patut diapresiasi tapi untuk aspek sosial Pemprovsu dan Pemko Pemkab harus juga membuka lapangan pekerjaan sehingga orang tidak berpikir membegal dan peredaran narkoba juga harus dicegah karena pemakai narkoba juga akan cenderung melakukan kejahatan,” tegas Fayiz Harahap.(cbud)
Teks: Ketua Umum PP Gemasu, Fajri Hamonangan Harahap. Waspada/ist