MEDAN (Waspada): Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah Provinsi Sumatera Utara H.Ahmad Qosbi yang juga Ketua PPIH Embarkasi Medan, bersama jajarannya Jumat (16/6) menggelar evaluasi pelaksanaan ibadah haji tahun ini.
Pertemuan digelar di Aula Jabal Nur Asrama Haji Medan sebelum masuknya Jamaah calon haji (Calhaj) kelompok terbang 24.
Ketua PPIH Embarkasi Medan, Ahmad Qosbi berterima kasih kepada insan pers yang mendukung suksesnya proses pelaksanaan penerimaan/pemberangkatan ibadah haji Embarkasi Medan melalui pemberitaan yang disampaikan kepada masyarakat.
“Saya mewakili seluruh petugas mengucapkan terima kasih kepada insan pers yang banyak berkontribusi dalam menyampaikan informasi terkait keberangkatan dan penerimaan haji tahun ini,” ucap Qosbi.
Ia juga mengatakan pertemuan ini menjadi momentum penyampaian saran dan kritik pelayanan dan operasional selama pemberangkatan.
“Alhamdulillah, hari ini kita bertemu juga untuk saling memberi saran dan kritik atas pelaksanaan penerimaan dan keberangkatan jemaah haji supaya ke depan pelayanan yang kita berikan lebih baik lagi,” ucap Kakanwil.
Ia berharap dengan kerja sama dengan pers mudah-mudahan pada pemulangan haji nanti serta penyelenggaraan ibadah haji mendatang akan lebih baik lagi, terutama akses dan fasilitas pendukung para jurnalis.
“Tentu masih banyak kekurangan pelayanan yang kita berikan dari berbagai bidang. Ini menjadi catatan kami untuk perbaikan ke depannya terutama pada fasilitas untuk para insan pers,” tambahnya.
Pertemuan sekaligus mendengarkan saran dan masukan para wartawan. Anum Saskia wartawan Harian Waspada dan online waspada.id menyampaikan saran terkait jumlah petugas lansia hanya 15 orang, tidak sebanding dengan jamaah lansia dan uzur setiap kloter jumlahnya lebih dari 15 orang bahkan ada 21 orang satu kelompok terbang.
Hal itu, membuat petugas lansia harus kerja ekstra memberikan pelayanan.
Belum lagi, ada petugas yang terlihat kurang sigap memberi pelayanan pada lansia, sehingga penanganan berjalan lamban.
Hal lain yang disarankan Anum Saskia, dalam proses penerimaan jamaah one top service (sistem satu atap) memang lebih cepat prosesnya dari tahun lalu.
Namun, perlu dicermati bagi jamaah lansia yang ingatan mulai berkurang, saat diberi living cost, jamaah lansia itu tidak menyimpan langsung ke dalam tas sandang, tetapi meletakkan di kursi.
Terkait saran itu, Kakanwil Kemenagsu menyebutkan akan mencatat masukan ini untuk didiskusikan dengan panitia.(m22)
Waspada/Anum Saskia
Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah Provinsi Sumatera Utara H.Ahmad Qosbi saat temu pers berlangsung.