MEDAN (Waspada): Ketua Gerakan Nasional Anti Narkoba (Ganas Annar) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut, Dr. Zulkarnain Nasution MA, ICAP (foto), Rabu (24/1) menilai kawasan pedesaan telah menjadi target peredaran narkoba.
Dimana Polda Sumut melakukan penggerebekan serta membakar gubuk-gubuk judi dan narkoba di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Selain itu, 12 orang yang turut diamankan dalam penggerebekan itu, kemarin.
Menurut Zulkarnain, kini desa target penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba “Gerakan Nasional Anti Narkoba MUI Provinsi Sumatera Utara, mengapresiasi penggerebekan sekaligus membakar gubuk narkoba di Kampung Banten desa Sei Mencirim, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang dan mengamankan 12 orang yang positif menyalahgunakan narkoba,”ujarnya.
Lanjut dia, sejak dikukuhkan Ganas Annar MUI Sumut konsisten melaksanakan sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba ke kelompok-kelompok masyarakat dan lembaga-lembaga pendidikan.
“Maka dari itu diharapkan pihak aparat penegak hukum baik Polri dan BNN juga harus konsisten melaksanakan razia dan penggerebekan dengan cepat apabila menerima informasi dari masyarakat supaya terjadi sinergitas antara lembaga anti narkoba seperti Ganas Annar dengan penegak hukum. Jadi penanggulangan narkoba holistik dan tidak terkesan parsial,” sebutnya.
Kata dia, dari observasi ke beberapa desa di Sumatera Utara ternyata belum ditemukan ada kepala desa yang berani mengatakan bahwa desa yang dipimpinnya bersih dari narkoba. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik selama dua tahun terakhir ini sudah membuat program desa bersih narkoba, tapi faktanya belum maksimal.
“Atas dasar ini, Ganas Annar MUI Sumatera Utara meminta kepada Pemerintah Provinsi Sumatera untuk mampu membuat konsep dan indikator yang jelas berdasarkan kajian akademik untuk mewujudkan desa desa bersih narkoba,”sebutnya.
Di samping itu, kepada masyarakat diminta untuk pro aktif melakukan sosialiasi bahaya penyalahgunaan narkoba dan berani menyampaikan informasi kepada pihak kepolisian atau BNN terdekat jika mengetahui adanya peredaran gelap di daerahnya.
“Sekarang ini desa dijadikan target peredaran gelap narkoba dikarenakan menurut para bandar dan pengedar, desa adalah tempat aman, sebab masyarakatnya nggak peduli dan minimnya pantauan aparat keamanan.
Narkoba musuh kita bersama. Kita mulai mencegahnya dari keluarga. Aparat keamanan membersihkan peredarannya di masyarakat,” sebutnya.
Menurutnya, apabila ini terjadi peredaran dan penyelahgunaan akan dapat direduksi yang bermuara Sumatera Utara pelan pelan akan menurun peringkatnya, tidak lagi di peringkat satu, tapi di peringkat menengah atau bawah. Salam sehat anti narkoba. (m22)