Gagasan SMK Belajar 4 Tahun Bukan Hal Baru

  • Bagikan
Gagasan SMK Belajar 4 Tahun Bukan Hal Baru

MEDAN (Waspada): Gagasan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) belajarnya 4 tahun bukan hal baru. Hal itu disampaikan Pengamat Pendidikan Sumatera Utara, Dr. Hasan Basri, MM, Jumat (28/3) sekaitan berita pemerintah berencana memperpanjang masa studi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang semula hanya tiga tahun menjadi empat tahun.

Perpanjangan satu tahun masa studi ini akan diberlakukan di sejumlah SMK terpilih dan bertujuan untuk menyiapkan siswa yang akan bekerja ke luar negeri.

Hal ini dikatakan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, dalam sambutannya usai menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

Kata Hasan Basri, sebenarnya SMK 4 tahun ini  sebuah gagasan lama yang terlambat dalam merealisasikannya.

Pada Masa Kementrian ini dulu masih bernama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI yang dipimpin oleh Bapak Prof Dr.Wardiman Djojonegoro  sudah ada ide membangun SMK 4 tahun.

Akhirnya sekolah sejenis ini lahir dengan nama Politeknik. Politeknik ini sebenar transformasi dari ide SMK dan SMA 4 tahun  itulah Politeknik yang kita kenal sekarang.

Nah kalau dicermati pernyataan Prof.Mu’ti selaku Mendikdasmen , SMK yang akan direalisasikan oleh kemendikdasmen dan Kemenaker serta kementerian BP2MI  ini adalah SMK berbasis Internasional, yakni mempersiapkan lulusan nya sebagai tenaga kerja internasional mampu berkompetisi sebagai tenaga kerja global.

Sehingga berbagai kebutuhan kompetensi tambahan seperti soft skill ‘hard skill ‘wawasan dan bahasa internasional sesuai pasar kerja yang akan dimasuki di dunia luar Indonesia.

Kesan pertama kita memang lumayan hebat konsep ini dan jika dilengkapi Fasilitas persiapan kerja (workshop,dan laboraturium) SDM guru yang profesional dan terlatih serta tempat magang siswa yang tepat SMK serta mitra latih dan mitra kerja yang konsisten pastilah SMK ini banyak diminati siswa dan pastilah out put dan out comenya kompeten.

Namun jika tidak dikelola dengan sungguh ada kekhawatiran akan melahirkan SMK yang lambat tamat(4 tahun) tetapi pasar kerja tetap sempit karena kompetensi global tidak terbangun.

Atau lebih miris lagi masuk pasar kerja global tetapi salerynya tidak lebih dari salery pekerja migran tanpa pendidikan menengah 4 tahun tadi sama dengan tamatan SMK biasa.

“Harus disadari membangun kualitas sekolah unggul dan kompetetif memerlukan kolaborasi yang lebih luas, sehingga bermitra dengan berbagai pihak sangat dibutuhkan,” pungkas Hasan Basri.(m22)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Gagasan SMK Belajar 4 Tahun Bukan Hal Baru

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *