MEDAN (Waspada): Forum Umat Islam (FUI) Sumut mendesak DPRD Sumut mempertegas dan memperkuat insting untuk sama-sama menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Pertegaslah sikap, perkuat insting lawan ketidakadilan dan kezoliman terhadap rakyat,” kata Ketua FUI Sumut, Ustadz Indra Suheri, usai menyerahkan pernyataan sikap FUI kepada perwakilan fraksI DPRD Sumut, Kamis (8/9).
Ustad Indra bersama belasan pengurus FUI hadir di DPRD Sumut untuk bersilaturahmi dan menyampaikan pernyataan sikap menolak kenaikan BBM, yang telah berlaku 3 September 2022 lalu.
Mereka diterima anggota DPRD Sumut Jumadi dari Fraksi PKS, dan M Subandi dari Gerindra di ruang dewan.
Menurut Ustad Indra, pangkal persoalan kenaikan BBM terletak pada sektor minyak dan gas bumi (migas), yang sudah disalahgunakan oleh kelompok tertentu dan pejabat negara, sehingga membebani negara.
“Negara menanggung rugi, pejabat semakin kaya, namun rakyatlah yang jadi korban dan menderita, terbukti dengan kenaikan BBM, hidup mereka makin susah dan terzolimi,” ujarnya.
Karenanya, Ustad Indra meminta DPRD Sumut berani menguatkan insting untuk menolak kenaikan BBM. Begitu juga dengan surat pernyataan FUI Sumut, diharapkan dewan dapat menjembataninya.
Merespon pandangan Ustad Indra, anggota DPRD Sumut Subandi menegaskan, Gerindra tegas menolak kenaikan BBM. “Partai kita, Gerindra tegas menolak, seperti disampaikan pimpinan partai kita,” ujarnya.
Senada, anggota DPRD Sumut Jumadi menegaskan, komitmen PKS sudah diperlihatkan melalui aksi walk out di DPR RI yang menolak kenaikan BBM.
Acara diakhiri dengan penyerahan pernyataan sikap oleh Ketua FUI Sumut, Ustad Indra Suheri yang diterima anggota DPRD Sumut, M Subandi. (m27/cpb).