Medan (Waspada): Menanggapi kasus gagal ginjal akut misterius yang telah menelan korban sejumlah anak di Medan, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Medan, dr Taufik Ririansyah menyatakan akan mengeluarkan surat edaran penghentian sementara penggunaan obat sirup Paracetamol yang mengandung Etilen Gliko
“Kita sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi , Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), juga Kemenkes. Hasilnya untuk sementara ini, kita sudah terima informasi ada 8 positif di Medan. Dalam waktu dekat ini akan keluar imbauan untuk tidak konsumsi obat sirup cair sejenis Paracetamol, tapi itu akan kita keluarkan surat edaran,” kata Taufik Ririansyah kepada Waspada pada Kamis (20/10).
Katanya surat edaran itu akan dikirin ke seluruh rumah sakit (RS) , Puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya.
“Isi surat edaran itu yakni jangan resepkan dulu obat- obat itu. Sampai hasil penelitian oleh Kemenkes, IDAI, keluar gitu. Imbauan tidak resepkan obat obat itu. Untuk sekarang apabila ada gejala seperti itu perlu segera dibawa ke RS. Gak usah dikasi obat dulu sndiri. Sementara obat obat sirup tadi akan diganti dengan obat tablet,” tegasnya.
Untuk menindaklanjuti kasus meninggalnya anak yang diduga alami ginjal akut misterius itu Ia mengaku saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan RS tempat pasien itu dirawat.
Untuk melihat kronologis dan catatan medis nya dan kemudian pihaknya melihat hasil laboratorium.
“Kita menunggu hasil penelitian yang dilakukan oleh Kemenkes dan IDAI.
Tapi menunggu hal itu saat ini kita coba buat surat edaran menahan dulu yang kemungkinan penularan ini melalui sirup misalnya sirup Paracetamol sampai hasilnya keluar,” ucapnya
Taufik juga mengimbau agar semua masyarakat mewaspadai ini. Terutama yang perlu diwaspadai rumah sakit dan imbauan ke masyarakat tadi untuk pencegahan dini.
“Agar kalau ada gejala ke arah situ sebelum obat diberikan ke anak anak dibawa saja ke rumah sakit dulu. Karena kita dari awal kita sudah diumumkan ke rumah sakit supaya mewaspadai kasus ini. Jadi mereka sudah ada penanganan atau protapnya. Karena saat ini anak umur 3-5 tahun ini saya lihat (potensi). Indikator gagal ginjal itu sangat kecil menular. Cuma karena cepatnya bergerak dari gejala sampai tingkat keparahan gagal ginjalnya, cepat sekali dia sampai ke situ, sehingga perlu perhatian khusus,” tandasnya. (cbud)