Scroll Untuk Membaca

Medan

Farid Wajdi Nilai Jaringan Kabel Internet Bikin Wajah Kota Medan Buruk

Farid Wajdi Nilai Jaringan Kabel Internet Bikin Wajah Kota Medan Buruk
Rumah warga di Jalan Ambai Medan terlihat buruk dengan pemandangan tiang kabel internet, gapura besi dan tower di bagian belakang. Waspada/Ist

MEDAN (Waspada): Founder Ethics of Care Farid Wajdi menyesalkan adanya rumah warga terkepung jaringan kabel. Dari bagian depan rumah hingga ke belakang tampak kabel jaringan listrik dan internet bahkan di belakang berdiri tower.

“Semrawut dengan tujuh tiang, gapura besi dan tower. Jaringan kabel seliweran pula, bikin wajah Kota Medan buruk,” kata Farid Wajdi, Selasa(13/6).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Farid Wajdi Nilai Jaringan Kabel Internet Bikin Wajah Kota Medan Buruk

IKLAN

Padahal, lanjut dia, adanya Medan Rapi Tanpa Kabel (Program Merata) sebagai upaya Pemko agar Medan semakin cantik dan menarik patut didukung. Penataan itu sudah menjadi keniscayaan guna menjaga estetika kota dan melancarkan mobilitas warga.

Penataan kabel utilitas yang dilakukan dengan memindahkannya dari udara ke bawah tanah untuk mewujudkan kerapian agar selaras dengan kaidah tata ruang kota, kelestarian dan estetika.

“Operator listrik dan internet perlu tertibkan untuk mengurai kesemrawutan kabel agar melancarkan mobilitas pengguna jalan dan pejalan kali,” ungkapnya.

Dengan begitu, sambung dia, nantinya akan terlihat semakin menunjukan wajah kota modern dan bernuansa metropolitan yang otentik. Setiap ruas jalan yang masuk dalam Kawasan Merata tidak ada lagi tiang dan kabel di udara. Sebab, kabel telah tanam di bawah tanah.

Sebagai kota modern Pemko Medan memang perlu membangun jaringan under ground jaringan listrik dan kabel internet. Tapi perlu disadari, selama ini yang membuat terlihat berantakan lebih banyak kabel fiber optik dari provider internet yang memasang asal-asalan. Belum lagi kabel dari provider yang mungkin sudah tidak digunakan lagi, jadi kabel itu tetap nempel ke tiang listrik tapi sudah tidak ada fungsinya.

“Jaringan kabel yang ditanam di dalam tanah yang didesain sedemikian rupa sehingga mengurangi dampak terhadap berbagai gangguan yang ada. Karena itu, tidak adanya jaringan kabel listrik dan jaringan internet di sisi kanan dan kiri jalan ini dapat mengurangi kesemrawutan jaringan, sebab hal itu telah merusak estetika kota,” ucapnya.

Wargapun Mengeluh

Masalahnya, lanjut dia, bersamaan dengan program Merata Pemko Medan, di kawasan lain terutama jalan non-protokol warga semakin mengeluhkan kabel semrawut yang ada di lingkungannya. Jaringan yang dikeluhkan kebanyakan warga adalah kabel yang semrawut alias “marsamburetan” dan pemasangannya asal.

Warga mengutarakan semakin hari semakin banyak kabel semrawut yang merusak keindahan lingkungan, merusak akses jalan dan aktivitas warga, serta dikhawatirkan membahayakan pengguna jalan.
Kesemrawutan itu disebabkan pemasangan kabel jaringan internet yang semakin gencar.

Hampir di setiap sudut jalan pinggiran kota dalam permukiman warga, kabel internet bikin semrawut dan itu betul-betul telah merusak estitika, keindahan dan pemandangan.

Kabel provider wifi yang semrawut itu, mengingatkan pada kabel Interkom zaman dulu, padahal kabel internet itu yang punya adalah perusahaan resmi tapi sungguh tidak profesional.

Perlu Ditertibkan

Semestinya, kata Farid, tim utilitas Pemko mampu melakukan penertiban dan membenahi kabel-kabel yang sudah salah kaprah itu, baik di jalan protokol maupun di pinggiran kota.

Seharusnya semua provider yang punya jaringan fiber optik, sama seperti saat pasang di perumahan harus ada izinnya. Apakah Pemko Medan punya regulasi Perda mengatur soal itu? Jadi standar pemasangan kabel listrik, internet, Telkom, harus sesuai Perda itu. Atau memang pemasangan kabel internet itu memang tidak ada regulasinya?

“Bayangkan setiap perusahahaan harus memasang satu tiang kabel di suatu lokasi yang sama,” ujarnya.
Diterangkannya, pada satu titik bisa terpasang 7-11 tiang. Ada yang menumpang secara legal, ada yang ilegal. Kabel yang menumpang di tiang listrik kebanyakan tidak melapor. Kadang juga menumpang di tiang provider lain.

Rapikan Tiang Dan Kabel

Masih menurut Farid, jika program Merata digencarkan, sepatutnya gabungan organisasi perangkat daerah (OPD) bersama perusahaan penyelenggara jasa (provider) internet merapikan kabel semrawut di Medan. Atau melakukan moratorium pemasangan tiang jaringan internet baru.

“Kabel-kabel itu dirapikan dengan cara dimasukkan ke dalam tanah. Selain dirapikan, Pemko juga sambil mengecek perizinan kabel-kabel semrawut tersebut. Kalau tidak berizin alias bodong, kabel itu akan dipotong.Bila perlu adakan pajak untuk pengadaan tiang dan kabel. Jumlahnya mungkin jutaan di Kota Medan, bisa sumber PAD baru,” pungkas Farid Wajdi selaku Founder Ethics of Care.(m22)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE