MEDAN (Waspada): Fakultas Pertanian USU menyalurkan bantuan dari PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam Program Perhutanan Sosial untuk masyarakat Desa Ronggur Nihuta, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Kegiatan ini telah berlangsung sejak 15 Oktober 2023 sampai 9 September 2024.
Bantuan dari PLN untuk masyarakat Desa Ronggur Nihuta disalurkan oleh Tim Teknis dari Fakultas Pertanian USU setelah kegiatan sosialisasi dan pelatihan pada 22 Januari 2024.
Bantuan yang diberikan antara lain 50 unit stup lebah madu, 1080 batang bibit kaliandra, 2 buah masker baju, 2 buah smoker, dan 10 buah glodongan.
Selanjutnya, tim teknis Fakultas Pertanian USU melakukan pemantauan serta pendampingan, dan penilaian dampak dan analisis social return on investment (SROI) pada 8 September 2024.
Berdasarkan informasi dari Bendahara Kelompok Tani Desa Ronggur Nihuta, Febri M. Nadeak semua stup lebah dan glodogan telah diletakkan di hutan lindung, dan beberapa stup lebah dan glodogan juga mulai terisi lebah.
Usaha ternak lebah yang telah dilakukan oleh kelompok tani telah sampai pada satu kali proses pemanenan.
Prof. Dr. Ir. Elisa Julianti, M.Si. selaku Ketua dari Tim Teknis Fakultas Pertanian USU juga memberikan saran agar nantinya masyarakat Desa Ronggur Nihuta dapat melakukan pengemasan produk yang lebih baik lagi, dan melakukan diversifikasi produk sehingga tidak hanya produk madu saja yang dihasilkan.
Rangkaian Kegiatan
Adapun rangkaian tahapan pelaksanaan kegiatan dari Program Pemberdayaan Perhutanan Sosial ini terdiri dari, survei dan focus group discussion, sosialisasi dan pelatihan, pemantauan dan pendampingan, serta penilaian dampak dan analisis social return on investment (SROI).
Diawali dengan konsep masyarakat Desa Ronggur Nihuta dalam pemanfaatan hutan lindung mengusung tema wisata agroforestry. Wisata yang diusung adalah air terjun dengan akses jalur tracking menuju lokasi wisata dan budiaya lebah madu.
Saat ini area wisata masih dalam tahap pembangunan dengan kendala sulitnya akses menuju area wisata. Sulitnya pengadaan akses menuju area wisata dikarenakan di area hutan lindung tidak diperbolehkan menggunakan alat berat serta tidak adanya akses listrik di area wisata.
Karena hambatan tersebut, Masyarakat Desa Ronggur Nihuta hanya bertumpu pada hasil produksi dan pengolahan madu hutan.
Perkembangan pemasaran madu hutan yang dihasilkan oleh masyarakat Desa Ronggur Nihuta juga berjalan lancar dengan dukungan fasilitas jalan menuju lokasi agrowisata yang baik.
Hal ini membuat masyarakat merasa potensi untuk mengembangkan usaha produksi madu hutan sangat besar di Desa Ronggur Nihuta. Namun, saat ini masyarakat Desa Ronggur Nihuta masih belum memiliki kemampuan dalam beternak lebah, mengolah dan mengemas madu hasil produksi.
Berdasarkan permasalahan tersebut, masyarakat Desa Ronggur Nihuta mengajukan permohonan bantuan kepada PLN berupa stup lebah madu beserta lebahnya dan bibit tanaman kaliandra.
Kegiatan sosialisasi dan pelatihan di Desa Ronggur Nihuta dilakukan dengan tiga materi utama. Materi pertama mengenai manajemen koloni lebah serta cara panen lebah madu yang disampaikan oleh Aam Hasanuddin, S.Hut dan Tim dari Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aek Nauli. Aam Hasanuddin, S.Hut.
Tim tidak hanya melakukan sosialisasi saja tetapi juga melatih beberapa anggota Kelompok Wisata Agroferestry Desa Ronggur Nihuta untuk melakukan praktek perawatan koloni lebah sekaligus tatacara memanen hasil lebah.
Materi kedua disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Elisa Julianti M.Si. dengan tema pengemasan dan pengolahan produk madu. Prof. Dr. Ir. Elisa Julianti M.Si. merupakan ahli teknologi pangan dari Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Beliau melatih masyarakat terkait tatacara penyimpanan dan pengemasan madu agar kualitas dan kandungan madu tidak terkontaminasi sehingga kemurnian madu dapat terjaga. Materi ketiga tentang perawatan tanaman kaliandra disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Abdul Rauf, MP.
Beliau tidak hanya menceritakan bagaimana cara mudah dalam menanam dan merawat kaliandra tetapi juga memberikan contoh. Penanaman kaliandra dilakukan di area sekitar stup lebah madu di area lokasi agrowisata untuk menjamin ketersediaan makanan lebah madu saat tanaman kaliandra berbunga.
Pembahasan tidak hanya terhenti pada tanaman kaliandra tetapi juga meluas pada tanaman hutan produktif lainnya seperti petai, jengkol, dan durian. Beliau juga memberikan alat bantu bor tanah kepada masyarakat Desa Ronggur Nihuta.(m22)
Waspada/ist
Kegiatan penilaian dampak dan analisis social return on investment oleh Tim Teknis Fakultas Pertanian terhadap bantuan yang diberikan PLN untuk masyrakat Desa Ronggur Nihuta.