MEDAN (Waspada): Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara(FP-USU) melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di Desa Raya, Kecamatan Brastagi, Kabupaten Karo,tentang budidaya tanaman hias, Kamis (26/10).
Tim pelaksana dari Fakultas Pertanian yang beranggotakan Rahmatika Alfi, SP.,MSi. Nursa’adah, S.ST., M.Agr. Wida Akasah, S.Agr., M.Sc dan Edy Syahputra Harahap, S.TP., M.Si., bersama dengan mahasiswa dari program studi Agroteknologi. Kegiatan dengan topik pelaksanaan, yaitu Peningkatan kemandirian petani bunga krisan dalam penyediaan bibit.
Menurut Rahmatika Alfi selaku ketua tim pelaksana, kegiatan ini berlatar belakang, ketersediaan bibit pada sektor pertanian menjadi salah satu bagian yang paling krusial untuk keberlangsungan usaha pertanian.
Untuk penanggulangan kekurangan atau kelangkaan benih yang disediakan supplier, para pengusaha agribisnis biasanya membuat cadangan benih pada lahan pembibitan.
Beberapa pengusaha, bahkan mendalami kegiatan tersebut dan menjadi penangkar suatu komoditas yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Maka, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang diketuai oleh Karya Jaya Ginting, ST bekerja sama dengan Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) dalam mengembangkan wisata di Desa Raya, Kecamatan Brastagi, Kabupaten Karo, Universitas Sumatera Utara.
Salah satu daya tarik di Desa Raya adalah banyaknya masyarakat yang bertani, terutama menanam tanaman hias. Hal ini menjadi salah satu latar belakang berdirinya BUMDes Arih Ersada membangun Agrowisata berbasis komoditi hortikultura.
Selain menyediakan pemandangan yang asri, BUMDes Arih Ersada juga menyediakan teh yang berbahan dasar bunga krisan. Walaupun Desa Raya memproduksi teh krisan, bahan produksi masih dibeli.
“Harapannya setelah sharing ilmu dan praktik, penyediaan benih tanaman hias dan salah satunya krisan, dapat disediakan secara mandiri,”kata
Rahmatika Alfi.
Hal lain kata Rahmatika Alfi, ide pengabdian di desa ini juga
ditemukan bahwa untuk penyediaan benih secara madiri di Desa Raya, petani menggunakan anakan tanaman.
“Ini menjadi permasalahan yang muncul, dimana waktu mekar yang tidak seragam. Salah satu solusi yang dipaparkan adalah penggunaan stek aksilar agar taman hias dapat berbunga secara serentak dan tampilannya mirip dengan tetuanya,”pungkasnya.
Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Karya Jaya Ginting, ST,berharap melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ini, bertambah ilmu bagi petani terutama perbanyakan tanaman hias.
“Harapannya kami dapat secara mandiri pengadaan benih tidak hanya sebagai penggunaan di dalam BUMDes, tetapi juga dapat dimanfaatkan masyarakat luas,” ucap Karya Jaya. (m22)
Waspada/ist
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Pertanian USU mengedukasi warga budidaya tanaman hias.