MEDAN (Waspada): Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi berharap masyarakat semakin peduli dengan kesehatan. Kesehatan masyarakat sangat erat kaitannya dengan produktivitas seseorang.
Hal ini diungkapkan Edy Rahmayadi saat meninjau langsung penutupan operasi katarak gratis di RS Mata Mencirim 77, Jalan Sei Mencirim Nomor 77, Medan. Kegiatan yang didukung PT Agincourt Resource (PTAR) Martabe Gold Mine diharapkan rutin dilaksanakan.
“Kegiatan seperti ini mudah-mudahan rutin dan semakin banyak, dan masyarakat kita semakin peduli dengan kesehatan, apalagi mata yang akan berpengaruh ke produktifitas kita,” kata Edy Rahmayadi.
Kegiatan periksa mata dan operasi gratis ini dimanfaatkan masyarakat secara maksimal, dari anak-anak hingga orang tua. Edy Rahmayadi bersyukur banyak yang masih peduli akan kesehatan masyarakat Sumut.
“Saya sangat berterima kasih atas nama masyarakat Sumatera Utara, semoga semakin banyak pihak-pihak yang seperti ini,” kata Edy Rahmayadi.
Presiden Direktur PTAR Muliady Sutio menjelaskan ada 827 pasien yang mengikuti kegiatan ini. Pasien berasal dari Tapanuli Selatan (525 orang) dan sekitar Medan (302 orang).
Kegiatan ini juga dilakukan secara terpisah, di Tapsel sekitar dilakukan di RS Bhayangkara Batangtoru tanggal 14 dan 24 September serta 14 Oktober dan 15 Oktober. Sementara di Medan dilakukan di RS Mata Mencirim 77 tanggal 22 Oktober, 12 November dan 23 November.
“Kita lakukan selama 7 hari, 4 hari di RS Bhayangkara Batangtoru dan tiga hari di Medan, hari ini kita penutupannya,” kata Muliady Sutio.
Periksa mata dan operasi katarak gratis melibatkan 7 dokter dan 229 orang tenaga medis. Ada 620 lansia 203 dewasa dan 4 anak yang ditanangi pada kegiatan ini.
Dirut RS Mata Mencirim 77 dr. Syarifuddin menjelaskan penyebab katarak pada mata adalah karena proses umur, seperti rambut beruban, kulit keriput begitu juga katarak karena usia sudah tua sehingga mengalami kekeruhan pada lensa mata sehingga cahaya tidak masuk dengan baik dan akibatnya terjadi gangguan.
Katarak tidak dapat dicegah, namun jika sudah mengalami katarak sebutnya bisa diperbaiki penghilatanya dengan menjalani operasi.
“Bila murni katarak saja dengan operasi akan bisa sembuh 99 persen. Namun jika disertai dengan gangguan pada saraf mata maka tentu peluang kesehatannya menjadi kecil. Sejauh ini yang kita tangani di rumah sakit khusus mata ini kebanyakan pasien yang mengalami katarak murni jadi masih ada harapan untuk memperbaiki fungsi penglihatan mata dari warga Sumut,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu ia juga dari pihak rumah sakit menyatakan sangat berterimakasih bila ada perusahaan di Sumut yang mau menyisihkan dana CSR nya untuk difokuskan pada pemberantasan buta katarak.
Memang katanya Selain orang dewasa, katarak ada juga dialami anak -anak dan bahkan bayi. Kalau ini disebabkan adanya faktor keturunan, proses kehamilan dan persalinan dikarenakan mengkonsumsi obat- obatan yang keras.
“Penanganan katarak pada bayi juga tetap melalui operasi jadi biasanya untuk mencegah katarak pada anak disarankan ahli kebidanan untuk melakukan pemeriksaan.
Dengan pemeriksaan itu ada anjuran buat ibu hamil tentang menjaga kesehatan saat hamil. Dan itu menjadi suport si ibu menjaga dan tumbuh kesadarannya menjaga kehamilannya.
“Tingkat kesembuhan pada bayi, jika murni katarak 99 persen dapat sehat.
Yang kita tangani anak- anak 4 orang. Namun pada umumnya pasien kita diatas 50 keatas,” katanya.
Hadir pada acara ini Kadis Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, drg Ismail Lubis, Dirut RS Mata Mencirim 77 dr. Syarifuddin, Komisaris PT. AR Linda Siahaan. Hadir juga jajaran PT. AR, OPD Pemprov Sumut serta dokter dan tenaga medis RS Mata Mencirim 77. (Cbud)
Foto: Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi bersama Presiden Direktur PTAR Muliady Sutio meninjau pelaksanaan operasi katarak gratis di Rumah Sakit Mata Mengirim 77, Jalan Sei Mencirm Medan, Kamis (24/11).