MEDAN (Waspada): Calon Gubernur Sumut (Cagubsu) Edy Rahmayadi, meminta masyarakat jangan untuk menegakkan demokrasi. Karenanya, pelaksanaan Pilkada 2024 ini harus menjadi momentum untuk mengembalikan demokrasi yang sebenarnya.
Cagubsu Edy Rahmayadi, mengatakan itu dalam orasi politiknya, di Lapangan Sejati, Jalan A.H.Nasution, Medan, Minggu (10/11). Hari itu, sekitar 15.000 massa ‘tumpah’ di sana, menghadiri kampanye akbar Paslon Gubsu-Wagubsu Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala. Kampanye hari itu dilaksanakan bersama dengan Paslon Walikota-Wakil Walikota Medan Prof. Ridha Dharmajaya-Abdul Rani.
Kampanye akbar hari itu, dilaksanakan sejak pukul 06:30, dimulai dengan senam pagi bersama yang diikuti sekitar 10.000 orang. Kemudian berlanjut dengan kampanye dan hiburan, dengan total peserta sekitar 15.000 orang hingga siang hari.
Edy Rahmayadi, Cagubsu nomor urut 2 berpasangan dengan Hasan Basri Sagala, mengatakan, demokrasi kita sedang tidak baik-baik saja. Dinasti politik yang dilakukan penguasa telah merusak tatanan demokrasi yang harusnya terbangun baik.
Karenanya, kata Edy Rahmayadi, masyarakat harus bergerak, melawan kejahatan yang kini sedang dipaksakan penguasa kepada rakyatnya. Karena sejatinya, demokrasi adalah kedaulatan rakyat. “Sumut harus kita rawat dan bangun. Tidak ada yang boleh mengganggu kita. Kita harus lawan,” kata Edy Rahmayadi, yang disambut teriakan massa.
Saat mengikuti senam pagi bersama yang umumnya diikuti generasi milenial tersebut, Edy Rahmayadi mengaku bangga. Karena, generasi milenial ternyata bisa bangun pagi dan mengikuti olahraga bersama. “Saya bangga kepada generasi yang energik, bisa bangun pagi” ujar mantan Pangkostrad ini.
Sementara itu, Calon Walikota Medan Ridha Dharmajaya memastikan akan memperhatikan kehidupan masyarakat Medan. Ridha bilang, dalam kepemimpinan sebagai walikota Medan nanti, dia memastikan tidak ada lagi anak-anak yang tidak sekolah.
“Kita pastikan, tidak ada lagi masyarakat yang ‘menjerit’ karena tidak bisa berobat. Dipastikan tidak ada lagi anak-anak kita yang sakit. Tidak ada lagi tangis ibu-ibu karena tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarganya. Makanya, kita harus lawan kecurangan, kita harus lawan money politics (politik uang),” kata Ridha.
Bukan Penghianat
Dalam kampanye akbar hari itu, tampil juga menyampaikan orasinya Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat. Dia mengajak masyarakat untuk berjuang bersama partai politik (Parpol), pengusung untuk memenangkan Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala. Karena Edy-Hasan, diyakini bukan pengkhianat.
Dalam orasinya, Djarot Syaiful Hidayat, berulang kali menyinggung soal pengkhianat perjuangan, pengkhianat konstitusi dan pengkhianat rakyat. “Jangan pilih pengkhianat, mereka yang memperjualbelikan izin tambang, untuk merusak anak Indonesia yang kita cintai. Para pengkhianat adalah mereka yang mengeruk dan korupsi,” sebutnya.
Selanjutnya, Djarot meminta masyarakat untuk memilih pasangan Edy-Hasan. Karena, Edy Rahmayadi, adalah pahlawan, yang setia pada Pancasila, setia pada konstitusi dan setia pada amanat rakyat Indonesia. “Pahlawan adalah yang melindungi anak bangsa Indonesia,” katanya.
Sedangkan Anggota DPR RI Sofyan Tan, mengajak generasi milenial untuk memilih pemimpin yang mau berkorban untuk rakyat. Bukan pemimpin yang hanya mementingkan untuk keluarga dan memperpanjang dinastinya.
Sofyan Tan mengatakan, sosok pemimpin yang merakyat dan selalu berpikir serta berkorban untuk rakyat, ada pada sosok Edy Rahmayadi. “Beliau sosok jenderal yang sudah teruji jiwa karsa dan pengabdiannya untuk rakyat dan bangsa, serta bersih dari isu KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme),” katanya.
Hadir pada kampanye akbar hari itu, anggota DPR RI Dedi Sitorus dan Adian Napitupulu. Ada juga Ketua PDIP Sumut Rapidin Simbolon, Katua Banteng Muda Indonesia (BMI) Sumut Partogi Sirait, serta Ketua-ketua Parpol pengusung Edy-Hasan. (m07)
Waspada/Ist
Paslon Gubsu-Wagubsu Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala, bersama Anggota DPR RI di tengah-tengah massa pendukung, saat pelaksanaan kampanye di Lapangan Sejati.