Dua Tahun Ke Depan, Suhu Politik Akan Memanas

  • Bagikan

MEDAN (Waspada): Pakar Politik dari Universitas Sumatera Utara Wardjio Ph.D.MA menyebutkan, suhu politik pada tahun 2023 dan 2024 akan memanas. Sebab, di tahun tersebut ada perebutan kekuasan yang akan terjadi baik di bidang eksekutif dan legeslatif dalam segala level (Kabupaten/ Kota, Provinsi dan Pusat). Untuk itu, semua Partai Politik di tahun 2022 ini sedang melakan konsolidasi politik untuk bisa eksis dalam kompetisi politik menuju 2024.

Hal ini disampaikannya saat ngopi bareng dengan Sekretaris Umum Badan Pembudayaan Kejuangan45 DHD45 Sumut Dr Eddy Syofian. MAP, Kamis (13/1) di Akur Kopi Medan.

“Parpol harus konsolidasi bila tidak akan tergilas di pertarungan 2024” ujar Kolumnis Waspada ini seraya mengingatkan bagi Parpol yang sedang tidak “akur” harus diakurkan.

Lebih lanjut dia menyatakan konsolidasi politik sangat diperlukan termasuk membangun citra partai ditengah masyarakat. Di tahun 2022 inilah diperlukan semua instrumen partai politik harus terbenahi.

Dia berharap masa konsolidasi ini juga harus dimanfaatkan pemerintah, KPU dan Bawaslu termasuk.masukan dunia perguruan tinggi untuk membenahi kualitas demokrasi agar semakin lebih baik dan lebih bermartabat.

Penuhi Janji Politik

Sementara itu Sekum DHD45 Sumut Dr Eddy Syofian M.AP mengingatkan para politisi yang sedang duduk dipanggung kekuasaan terutama di eksekutif untuk tidak lalai dalam memenuhi janji janji politiknya ketika masa kampaye dulu.

Dia menguatirkan para Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah mulai asyik melakukan konsolidasi buat partainya maupun pencitraan dirinya untuk pertarungan politik 2024 mendatang. Mereka jangan melupakan kewajibaannya untuk menunaikan janji-janji politiknya kepada rakyat.

Menurut alumni Studi Pembangunan Kajian Politik Pembangunan di FISIP USU ini, bahwa ada kecenderungan hal itu sudah terjadi di daerah daerah. Bahkan para pasangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang selama ini “akur” berubah menjadi renggang, karena kepentingan politik yang berbeda.

Akibatnya, kondusivitas di pemerintahan daerah bisa terganggu, dan berdampak pada terbengkalainya pemenuhan janji janji politik untuk mensejahterakan rakyat.

“Ini yang harus diantisipasi jangan berkembang” ujar Eddy Syofian.

Dia berharap suasana politik meski ke depan semakin memanas tetapi kerukunan sosial di masyarakat harus tetap terjaga dan kelangsungan pembangunan tidak terhambat.

Baik Wardjio Ph.D maupun Dr Eddy Syofian M.AP juga mengingatkan para  Aparatur Sipil Negara(ASN) untuk tidak terbawa rendong pada percaturan politik para Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

Hindari pemanfaatan posisi jabatan struktural untuk menjadi “tim sukses” para petahana. Aparatur Sipil Negara harus tetap menjadi pelayan dan pengabdi negara dan rakyat.

Acara ngopi bareng rencananya akan berlanjut untuk membahas buku-buku karya Wardjio Ph.D yang akan diseminarkan dalam waktu dekat. (m22)

  • Bagikan