MEDAN (Waspada): Kepala UPTD PKSDM BPSDM Sumatera Utara (Sumut), Arie Ferdian Lubis, S.Si, dan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Novita Rohdearni Saragih, SKM, M.Sc, MA telah memperkenalkan inovasi baru di Provinsi Sumatera Utara, baru-baru ini.
Inovasi yang dikembangkan oleh Arie Ferdinan Lubis merupakan pengembangan kompetensi ASN dengan menerapkan penyelenggaraan pengembangan kompetensi berbasis dana kontribusi dan pengelolaan keuangan yang efisien melalui BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan ASN di Provinsi Sumatera Utara.
Sedangkan inovasi yang dikembangkan oleh Novita mengangkat topik SIMPEL TBC RO (Sistem Pengelolaan Logistik TBC RO) yang bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan logistic TBC RO di Provinsi Sumatera Utara agar tidak terjadinya stock out, overstock, maupun expired date obat sehingga mengefisiensi anggaran.
“Diharapkan melalui inovasi pengembangan kompetensi ini memastikan bahwa ASN di Sumatera Utara memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk melayani masyarakat dengan lebih baik,’ ujar Arie Ferdian Lubis, S.Si. ‘Dengan pengelolaan keuangan secara BLUD, kami dapat menjamin bahwa dana kontribusi digunakan dengan efisien dan transparan,” jelasnya lagi.
SIMPEL TBC RO merupakan istilah yang digunakan untuk inovasi ini yang menggambarkan bahwa sistem yang dibuat mudah, sederhana, dan aplikatif. Novita juga menegaskan bahwa belum ada SOP secara jelas dan tertulis yang mengatur pengelolaan logistik TBC RO di Provinsi Sumatera Utara sehingga sering terjadi kondisi kekosongan stok obat maupun expired date obat dalam jumlah yang banyak di Instalasi Farmasi
Program yang diusung oleh Saudara Arie Ferdinan Lubis juga membuka kesempatan bagi ASN untuk berkolaborasi dengan para profesional dan pakar di bidangnya, yang sangat berharga dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik. Selain itu, jaringan profesional yang terbentuk selama program ini akan memperkuat sinergi dan kolaborasi antar ASN di Sumatera Utara.
Inovasi yang digagas oleh Novita Saragih sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis dimana salah satu strategi nasional adalah peningkatan akses layanan TBC yang bermutu dan berpihak pada pasien sehingga semua pasien TBC RO mengakses pelayanan yang sama dan mendapatkan obat yang berkualitas dimanapun pasien berobat di Provinsi Sumatera Utara.
Arie juga berharap bahwa inovasi ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan kompetensi dan kualitas ASN, serta menjadikan Sumatera Utara sebagai pelopor dalam pengembangan kompetensi ASN berbasis dana kontribusi dengan pengelolaan keuangan secara BLUD.”
Diharapkan dengan adanya inovasi SIMPEL TBC RO ini dapat meningkatkan kualitas pengelolaan logistik TBC RO dan menerapkan konsep “One Gate Policy” yaitu pelayanan terpadu satu pintu. Dan juga inovasi ini dapat diadopsi dalam pengelolaan logistik di program TB maupun program lainnya untuk keberlanjutan inovasi yang dilakukan.
Kedua inovasi gagasan aksi perubahan yang dilakukan oleh Arie dan Novita mendapatkan dukungan penuh dari Pjs Gubernur Sumatera Utara, Dr. Drs. Agus Fatoni, M.Si dan Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara, Ir. Arief Sudarto Trinugroho, MT.(cbud)