MEDAN (Waspada): Momentun penyerahan kurban di hari raya Idul Adha 1445 Hijriyah (Qurban Polri PRESISI) oleh Kapolri Jenderal Polisi. Drs. Listyo Sigit Prabowo, MSi kepada Asisten Sumber Daya Manusia (AS SDM) Kapolri Irjen Pol. Prof Dr Dedi Prasetyo, M.Hum, MSi, MM secara simbolik mengabstraksikan khittah pengejawantahan sebagai keikhlasan dalam pengabdian bagi insan Bhayangkara untuk mewujudkan Indonesia berkemajuan dan menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045.
Hal itu dikatakan Dr Alpi Sahari, SH. M.Hum (foto) Dosen dan Ketua Prodi Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara di Medan, Rabu (19/6).
“Kapolri Jenderal Listyo mengucapkan selamat Idul Adha 1445 Hijriyah kepada umat Islam yang merayakan. Pada hakikatnya ujar Kapolri, Hari Raya Idul Adha menjadi momentum dalam memeringati peristiwa ketika Nabi Ibrahim AS bersedia mengorbankan putranya Nabi Ismail AS sebagai wujud kepatuhan terhadap Allah SWT. Momentum ini, disebut Jenderal Sigit harus menjadi pengingat agar semangat toleransi harus terus digaungkan,” ujarnya.
Di sisi lain, menurut Dr Alpi momentum terkait pengorbanan yang harus terus digaungkan dapat dijadikan penguat keikhlasan dalam pengabdian bagi bangsa dan negara oleh seluruh SDM Polri.
Pentingnya keikhlasan dalam pengabdian melalui kepemimpinan yang kuat dan penguatan SDM merupakan salah satu kunci terlaksananya empat pilar visi Indonesia 2045, yang berlandaskan pada Pancasila demi menghadapi megatren dunia 2045.
“Pengelolaan SDM Polri menjadi vital dikarenakan pada prosesnya, reformasi birokrasi Polri tidak akan dapat terwujud tanpa personel yang kompeten dan kapabel serta kepemimpinan yang kuat dilandasi khittah tegaskan keikhlasan dalam pengabdian. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Kapolri Jenderal Pol. Drs Listyo Sigit Prabowo, MSi (Desember 2022) terkait kepemimpinan, yakni pemimpin yang kuat akan mampu menciptakan rasa saling menghormati antara pimpinan dan jajarannya,” ujar Dr Alpi.
Daya Saing Bangsa
Dikatakan, terwujudnya personel Polri yang lebih kompeten dan kapabel secara langsung akan meningkatkan daya saing bangsa. Sebab itu, sambungnya, Polri sebagai pilar negara di bidang keamanan, baik Kamdagri maupun Kamtibmas perlu untuk penguatan strategi dengan dilandasi khittah tegaskan keikhlasan dalam pengabdian, agar mendapatkan output yang diharapkan untuk menghadapi berbagai tantangan yang dapat digambarkan.
Antara lain: bagaimana mengembangkan potensi kepemimpinan dari generasi baru untuk menggantikan generasi baby boomers; mendesain ulang struktur organisasi demi menciptakan kemampuan organisasi dalam berdaptasi dengan lingkungan strategis; dan memahami ulang apa yang dibutuhkan oleh masyarakat/stakeholder.
“Dalam menghadapi tantangan pengelolaan sumber daya manusia ini, langkah-langkah strategis perlu untuk diimplementasikan. Setidaknya, terdapat empat langkah utama yang perlu untuk diimplementasi,” ujarnya.
Yakni: melakukan revitalisasi terkait image dari karyawan sektor publik demi menarik talenta-talenta unggul untuk bekerja bagi sekotr publik; mengkaji dan mendesain ulang Standar Operasional Prosedur di sektor publik demi memperbaiki kinerja organisasi; pembaharuan konsep dari sumber daya manusia; dan peningkatan kualitas dari employee experience.
Menurut Dr Alpi, hal ini telah teraktualisasi dalam kebijakan AS SDM Kapolri Irjen Pol. Prof Dr Dedi Prasetyo, M.Hum, Msi. MM. “Namun sangat diperlukan komitmen bagi seluruh insan Bhayangkara untuk mengimplementasikannya dengan dilandasi pada khittah yang menegaskan keikhlasan dalam pengabdian,” katanya.(m05)