Dr Alpi: Kemala Bhayangkara Taruna Polri Adalah Implementasi Program Asta Cita Presiden

  • Bagikan
Dr Alpi Sahari, SH, M.Hum, Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Waspada/ist
Dr Alpi Sahari, SH, M.Hum, Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Waspada/ist

MEDAN (Waspada): Dr Alpi Sahari, SH, M.Hum (foto) Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara mengatakan bahwa program Asta Cita Presiden Prabowo – Gibran telah dimplementasikan oleh Kapolri Jenderal Polisi Drs Listyo Sigit dan Irwasum Polri Komjen Pol. Prof Dr Dedi Prasetyo. Ini ditandai dengan launching sekaligus membuka penerimaan Sekolah Menengah Atas Kemala Taruna Bhangkara.

“Ini memfaktakan bahwa institusi Polri yang berada langsung di bawah presiden telah survive di dalam benchmark memiliki kemampuan kinerja di atas rata-rata (extra ordinary performance), memiliki keunggulan (adventages) dan dikenal luas (word wide organizations),” kata Dr Alpi di Medan, Selasa (31/12).

Artinya, sambung Alpi, bahwa Asta Cita yang direalisasikan secara cepat dan berdayaguna sebagai komitmen Polri melalui Kemala Bhayangkara langsung dirasakan oleh masyarakat dalam memperoleh pendidikan berkualitas secara gratis bukan sekedar “omon-omon” saja.

Salah satu program Asta Cita, menurutnya, adalah menyiapkan SDM Unggul yang memiliki kemampuan mumpuni dan berpengetahuan global untuk menyongsong Indonesia emas tahun 2045. “Ini sebagaimana dikemukakan oleh Presiden Prabowo kepada seluruh Menteri dalam Kabinet Merah Putih serta Lembaga dan seluruh masyarakat,” ucapnya.

Dr Alpi juga mengutip pernyataan Irwasum Polri Komjen Pol. Prof Dr Dedi Prasetyo bahwa “sudah menjadi komitmen Polri untuk mempersiapkan kader-kader pemimpin bangsa. “Kita mencari putra-putri terbaik bangsa yang kurang mampu tapi memiliki catatan-catatan prestasi akademik yang baik. SMA Kemala Taruna Bhayangkara menerapkan kurikulum International Baccalaureate (IB) dan nasional, agar lulusan SMA Kemala Taruna Bhayangkara memilik karakter nasional yang kuat dan memiliki prespektif global,” Dr Alpi menirukan Irwasum Polri.

Lebih lanjut, Dr. Alpi menerangkan, bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Falsafah Hidup

Kurikulum juga mencerminkan falsafah hidup bangsa dan menjadi suatu alat untuk mengembangkan peserta didik menjadi manusia yang berilmu. Kurikulum memiliki peran yang strategis dalam kegiatan belajar mengajar pada setiap satuan lembaga pendidikan.

Jadi tanpa adanya kurikulum, mustahil suatu pendidikan akan berjalan dengan sempurna. Kurikulum dapat diumpamakan sebagai jantung pendidikan, dimana keberadaan dari kurikulum ini menjadi inti dari komponen pendidikan yang ada. Dimana kurikulum mengatur semua kegiatan di sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan.

“Karena itu, kurikulum harus dirancang dan dikembangkan secara menyeluruh untuk meningkatkan pendidikan nasional dan meningkatkan sumber daya manusia. SMA Kemala Taruna Bhayangkara menerapkan kurikulum International Baccalaureate (IB) dan nasional. Kurikulum ini biasa dikenal dengan pendekatannya yang seimbang, komprehensif, dan fokus pada pengembangan siswa sebagai warga global yang bertanggung jawab (International Baccalaureate Organization, 2020).,” tandasnya.

Kurikulum International Baccalaureate (IB) adalah kurikulum yang berasal dari Jenewa, Swiss, pada tahun 1960-an. IB merupakan program pendidikan yang menantang dan menyeluruh, dimana kurikulum ini mengajarkan peserta didik untuk berpikir kreatif, kecerdasan emosional yang baik, keterampilan intelektual dan sosial, serta rasa tanggung jawab dan kepedulian untuk sesama dan lingkungan.

Kurikulum IB dapat berkontribusi positif pada lingkungan, budaya, dan perdamaian dunia dengan mendorong siswa untuk memiliki wawasan global, kreativitas, emosi, intelektualitas, dan kemampuan sosial.

“Tujuan utama kurikulum IB adalah untuk membantu siswa dalam mencapai empat tujuan. Pertama, mereka harus belajar tentang apa yang harus mereka pelajari. Kedua, mereka harus belajar mengajukan pertanyaan yang menantang dan bijaksana. Ketiga, mereka harus belajar berkomunikasi dengan orang-orang dari berbagai negara dan budaya,” katanya.(m05/A)




Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *