Scroll Untuk Membaca

Medan

DPRD Tapteng Soroti PLTU Labuan Angin

ANGGOTA DPRD Tapteng dari Fraksi Partai Nasdem, Antonius Hutabarat. Waspada/ist
ANGGOTA DPRD Tapteng dari Fraksi Partai Nasdem, Antonius Hutabarat. Waspada/ist
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Aksi puluhan massa dari Tapian Nauli, Tapanuli Tengah, yang menuntut pihak manejemen PLTU Labuan Angin untuk memberikan kesempatan kepada warga sekitar agar diterima sebagai karyawan, disorot DPRD Tapteng.

Antonius Hutabarat, selaku Anggota DPRD Tapteng dari fraksi Partai Nasdem, menyayangkan minimnya penyerapan tenaga kerja dari putra daerah yang notabenenya masyarakat sekitar PLTU Labuan Angin, sehingga menciptakan aksi unjuk rasa dari sejumlah masyarakat.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

DPRD Tapteng Soroti PLTU Labuan Angin

IKLAN

“Kita sudah mendengar, ada aksi blokade masyarakat Tapian Nauli di PLTU Labuan Angin, dengan tuntutan penyerapan tenaga kerja lokal sebagai skala prioritas. Jadi menurut saya, tuntutan itu sah-sah saja, tak ada yang salah, dan saya secara pribadi mendukung aksi tersebut, karena warga sekitar juga punya hak untuk mendapat pekerjaan di perusahaan dekat tempat mereka tinggal,” kata Antonius, dalam siaran pers yang diterima Waspada di Medan, Senin (28/04/2025).

Kata Politisi yang pernah menjadi Ketua DPRD Tapteng tersebut, penyerapan tenaga kerja putra daerah dapat meningkat dan dapat berkontribusi pada pembangunan daerah.

“Coba bayangkan, kalau sebatas cleaning service, atau pekerjaan yang masih bisa mereka kerjakan di PLTU Labuan Angin, harus mempekerjakan pekerja luar daerah, itu sungguh tak adil bagi mereka yang tinggal disana. Harusnya, pekerjaan biasa yah bisalah PLTU serahkan ke warga sekitar, tidak perlu dari luar kota,” ucapnya.

“Soal pekerja ahli, PLTU juga harus prioritaskan putra daerah, menurut kita ada juga yang ahli di Tapanuli Tengah ini, yang berkualitas, dan yang sudah teruji, kenapa harus dipaksakan dari luar kota. Ini yang tadi saya sebut itu, PLTU Labuan Angin sepertinya tidak peduli dengan masyarakat sekitar,” lanjutnya.

Politisi senior ini juga menegaskan, apabila nantinya ad masyarakat sekitar yang membuat laporan terhadap penyerapan tenaga kerja yang tidak adil bagi mereka ke DPRD Tapteng, maka dirinya memastikan akan menindaklanjutinya segera.

“Kalau nanti kita menerima laporan dari masyarakat, maka saya pastikan DPRD Tapteng akan segera mengkroscek daftar karyawan di sana, berapa persen penyerapan tenaga kerja,” tegasnya.

Aksi Blokade

Sebelumnya, Puluhan masyarakat Tapian Nauli, melakukan aksi blokade akses jalan menuju PLTU Labuan Angin menuntut pihak manejemen memberikan kesempatan kepada warga sekitar agar diterima sebagai karyawan.

Warga menutup jalan dengan menggunakan bambu dan membariskan sejumlah kenderaan, akibatnya aktivitas jalan PLTU bagaikan mogok dan terlihat sejumlah kenderaan PLTU tidak dapat keluar dan masuk ke PLTU.

Pada aksi tersebut, selaku Asmen Bidang ADM, Ade Gorat, menyebutkan pihaknya mengakomodir permintaan warga.

“Buat sementara ini kami terima dan nantinya kami sampaikan ke maneger, dan semoga akan memprioritaskan 5 warga Mungkur untuk menjadi pekerja dan kalau ada tambahan, saya belum bisa beri jawaban yang pasti, dan bila ada nantinya PLTU membutuhkan karyawan, ya kita akan buka lowongan kerja mengedepankan masyarakat Mungkur,” pungkasnya. (cpb/rel)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE