MEDAN (Waspada): Dosen Pertanian USU melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di Taman Agrowisata Seribu Bunga Desa Raya Kecamatan Berastagi.
Kegiatan yang berlangsung pada 19 September 2023 ini merupakan salah satu pilar Tridarma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Elisa Julianti, M.Si dari program studi S2 Ilmu Pangan Fakultas Pertanian, beranggotakan Prof. Dr. Halimatuddahliana, ST, MT dari Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik, serta Dr. Dra. Ir. Chairani Hanum, MS, dan Dr.Ir. Emmy Harso Kardhinata, M.Sc dari Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian, dan mengikutsertakan empat orang mahasiswa yang berasal dari Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian USU.
Prof. Dr. Ir. Elisa Julianti, M.Si mengatakan pengabdian ini mengusung tema “Disain Landscape, Penataan, Dan Penyediaan Bibit Bunga Di Taman Agrowisata Seribu Bunga Desa Raya Kecamatan Berastagi”, dan didanai melalui Pendanaan Non PNBP USU Tahun 2023 Skema Profesor Mengabdi.
Desa Raya yang terletak di Kecamatan Berastagi adalah salah satu Desa di Kabupaten Karo yang berjarak ± 5,1 Km dari kota Berastagi atau sejauh 66 km dari kota Medan. Banyaknya tanaman bunga di Desa Raya menyebabkan desa ini dikenal sebagai desa seribu bunga.
Potensi bunga yang ada di Desa Raya inilah yang dimanfaatkan oleh Desa Raya dalam mendirikan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), yaitu BumDes Arih Ersada, yang mengelola 3 unit usaha yaitu penyewaan Balai Desa dan Pasar Bunga, Agrowisata Taman Seribu Bunga dan BRI-Link.
Agrowisata Taman Seribu Bunga adalah salah satu destinasi wisata di Berastagi. Wisatawan yang datang ke Agrowisata Taman Seribu Bunga dapat berwisata bunga dengan berfoto di sekeliling taman.
Wisatawan juga dapat belajar dan memperoleh informasi mengenai bunga krisan mulai dari proses penanaman hingga panen.
Katqnya, pada awal tahun 2023 Agrowisata Taman Seribu Bunga dilanda angin puting beliung yang menyebabkan sebagian besar fasilitas spot foto yang ada rusak dan berantakan.
Berdasarkan hal tersebut, maka Bapak Karya Jaya Ginting selaku Direktur BumDes Arih Ersada meminta bantuan kepada tim pengusul pengabdian pada masyarakat dalam mendisain ulang taman dan menyediakan benih dan bibit bunga untuk melengkapi koleksi bunga.
Selain disain dan koleksi bunga, maka terdapat juga permasalahan dalam hal penggunaan pestisida yang masih intensif dalam budidayanya. Bunga krisan yang banyak ditanam di Desa Raya berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan baku teh bunga krisan yang memiliki manfaat Kesehatan.
Tetapi karena penggunaan pestisida yang sangat intensif dilakukan oleh petani, maka dikhawatirkan teh bunga krisan yang dihasilkan masih memiliki residu pestisida.
Oleh karena itu Tim Abdimas USU melakukan kegiatan berupa membuat disain lanskap taman, penyediaan bibit bunga, serta penyuluhan/sosialisasi tentang budidaya bunga secara organik atau penggunaan pestisida yang minimal.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah usaha dari BumDes Arih Ersada, karena produk bunga krisan yang dihasilkan, selain dijual dalam bentuk bunga potong juga dapat diolah menjadi teh bunga krisan yang memiliki banyak manfaat kesehatan.
Metode pendekatan yang dilakukan dalam pelaksanaan program pengabdian adalah melalui survei potensi/permasalahan yang ada pada mitra Agrowisata Taman Seribu Bunga Desa Raya.
Kemudian dilanjutkan dengan diskusi bersama dengan mitra membahas tentang permasalahan yang dihadapi mitra dan solusi yang ditawarkan. Setelah kegiatan survey, maka dilakukan inventarisasi jenis bunga yang akan diberikan benih dan bibitnya kepada mitra serta pembuatan konsep disain lanskap taman seribu bunga.
Berdasarkan hasil survey diketahui vegetasi yang ada di Taman Agrowisata Seribu Bunga meliputi tanaman hias, semak atau gulma dan groundcover. Jenis tanaman yang mendominasi taman adalah bunga kenikir sulfur (Cosmos sulphureus), bunga Cosmos Bipinnatus Pyrity, dan bunga miana (Coleus scutellarioides).
Jenis tanaman yang populasinya dalam skala sedang adalah : Bayam Merah (Iresine herstii), bunga Calathea louisae, bunga Oenothera biennis, bunga Acalypha wilkesiana Mull. Arg, bunga Impatiens walleriana.
Jenis tanaman yang populasinya dalam skala kecil adalah bunga lavender (Salvia leucanta), bunga Hidrangea/Hortensi (Bunga Pancawarna), bunga Nasturtium orange, bunga Anthurium, bunga Phaius flavus (sejenis anggrek), bunga begonia, bunga krokot kuning, bunga lili pardamaian, bunga salvia merah.
Berdasarkan hasil identifikasi lansekap dari aspek biotik dan abiotik, Taman Agrowisata Seribu Bunga memiliki potensi komersial yang cukup banyak.
Namun dari aspek pemeliharaan fisik taman dan aspek pengelolaan tata taman belum terencana secara ideal. Guna memaksimalkan potensi yang berkelanjutan secara efektif Taman Agrowisata Seribu Bunga memerlukan rencana desain lansekap yang ideal.
Rekomendasi rencana desain lansekap taman seperti penanaman bunga hias menggunakan polybag dikarenakan beberapa aspek pertimbangan seperti terdapat beberapa lokasi pada taman yang memiliki kontur atau topografi dengan kemiringan lahan miring yang menyebabkan beberapa kemungkinan terjadi seperti erosi tanah (run off ) oleh air hujan.
Jika penanaman bunga pada lahan dengan topografi miring dilakukan dengan polybag dapat meminimalisir terjadinya limpasan permukaan (run off), memudahkan dalam pengendalian gulma. (m19)
Waspada/Ist
Tim Abdimas USU terdiri dari dosen Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknik foto bersama pengelola Bumdes Arih Ersada Desa Raya.
