Scroll Untuk Membaca

Medan

Dosen UNPAB,Unimed Kembangkan Model CMS Untuk Penguatan MBKM

Dosen UNPAB,Unimed Kembangkan Model CMS Untuk Penguatan MBKM
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Dosen Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) dan Universitas Negeri Medan (Unimed) melakukan kolaborasi riset mengembanglan Case Method Based Simulation (CMS). CMS merupakan sebuah strategi penguatan kebijakan MBKM dalam pembelajaran era digital.

Tim riset kolaborasi dilaksanakan Dr. Rahmaniar ST., MT., IPM dari Prodi Teknik Elektro Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB), dengan anggota Dr. Agus Junaidi, ST, MT, IPM dar Prodi Teknik Elektro Unimed dan Adi Sastra P. Tarigan ST., MT dari Prodi Teknik Elektro UNPAB.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Dosen UNPAB,Unimed Kembangkan Model CMS Untuk Penguatan MBKM

IKLAN

Tim melaksanakan kegiatan riset penguatan kebijakan MBKM melalui digitalisasi pembelajaran berbasis konsorsium.

Ketua Tim Riset, Dr. Rahmaniar ST., MT., IPM (foto) kepada Waspada, Rabu (30/11), mengatakan kegiatan riset ini merupakan kegiatan penelitian yang didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), melalui program riset mandiri tahun 2021.

Sebelumnya, di tahun 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah meluncurkan kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM).

Kebijakan ini dimunculkan atas dasar upaya meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan tinggi di Indonesia dengan empat mekanisme.

Yakni. (1) Beradaptasi dengan perkembangan teknologi industri 4.0 dengan memfasilitasi penyelenggaraan berbagai program studi baru yang relevan di perguruan tinggi (2) Mengoptimalkan kapasitas penjaminan mutu internal perguruan tinggi dalam upaya meningkatkan kepercayaan pengguna pada mutu lulusan (3).

Peningkatan manajemen yang transparan akuntabel, dan bertanggung jawab kepada pemangku kepentingannya melalui pemberian otonomi yang lebih besar kepada perguruan tinggi dalam menyelenggarakan seluruh program secara berkualitas.

(4). Memberikan kesempatan mahasiswa dengan kemandirian berinovasi dan berkreasi dalam proses pembelajaran serta membangun kompetensi yang relevan belajar di luar program studinya.

Terkait dengan aspek pada poin 4, dalam riset ini , kata Dr. Rahmaniar, ST., MT yang merupakannsekaligus anggota Forum Teknik Elektro (FORTEI) Regional 1 Sumatera pada bidang Akademik dan Penjaminan Mutu, mengambil peran dalam riset dan Kerjasama/konsorsium pada aspek pembelajaran, fokus riset pada pengembangan model yaitu CMS.

Katanya, model CMS dikembangkan sebagai usaha mengakomodasi kebutuhan mahasiswa belajar mandiri, kreatif dan critical thinking pada bidang rekayasa ketenagalistrikan, Model dikembangkan sebagai wujud mengimplementasikan teknologi simulasi komputer untuk implementasi penguatan kebijakan MBKM dalam koridor mempersiapkan mutu lulusan prodi Teknik Elektro yang memiliki kemampuan adaptasi teknologi era industri 4.0.

Ia mengatakan Ketua FORTEI Regional-1 Dr. Ir. Fahmi, ST, M. Sc, IPM, mendukung penuh seluruh aktifitas kegiatan tridharma PT oleh anggota konsorsium FORTEI regional 1, utamanya terkait dengan kebijakan penguatan MBKM dalam upaya penguatan mutu lulusan.

Selain MBKM, terdapat agenda penting lain seperti akreditasi Prodi dan reformasi birokrasi perlu perhatian untuk terus ditingkatkan kualitasnya, menjadi program yang akan dibahas serta ditindaklanjuti dalam setiap pertemuan anggota FORTEI regional 1.

Tantangan untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan kompetitif dalam memenuhi kebutuhan pasar kerja dengan ketrampilan Higher-Order Thinking Skills (HOTS), termasuk pada bidang rekayasa sistem tenaga listrik seperti pada kajian Analisis Sistem Tenaga (AST) dipilih sebagai sampel matakuliah yang diuji pada riset.

AST dengan materi yang abstrak dengan analisis matematis yang kompleks membutuhkan ketrampilan berpikir kritis HOTS.

Konsep pembelajaran daring untuk bidang kajian pada rekayasa ketenagalistrikan, dengan materi sajian naratif dan deskriptif melaui media power poin yang lazim diterapkan dalam pembelajaran on-line masih belum optimal.

Masalah ini menjadi pertimbangan utama dan pentingnya pengembangan model CMS.

Model disusun secara konfrehensif dan kolaboratif antar prodi dikembangkan menghasilkan praktikalitas dan efektifitas model pada pembelajaran AST.

Tahapan sintak yang dihasilkan dalam model CMS ini mendukung 4 kebutuhan dalam mendukung pembelajaran era industry 4.0, yakni (1) Penerapan Teknologi Komputer dan Informasi (TIK) seperti pemanfaatan Perangkat Lunak/Learning Manajemen Sistem (LMS) dalam proses pembelajaran (2) Ketrampilan Berpikir kritis dan analitis dalam menyelesaikan masalah di ruang kelas atau laboratorium untuk penguatan mutu lulusan teknik elektro, (3) Penguatan kolaborasi pembelajaran dalam lingkup konsorsium/kerjasama antar prodi teknik elektro, dan (4) Penguatan mutu lulusan di lingkungan prodi Teknik elektro melalui penguatan kebijakan MBKM.

Katanya, Prodi teknik elektro di wilayah Sumatera Utara pada konsorsium FORTEI Reg 1 berkedudukan pada karakteristik daerah yang sama meliputi kawasan industri, perkebunan, pertanian dan pariwisata.

Sehingga prodi Teknik Elektro pada konsorsium di wilayah Medan yang dilibatkan dalam jejak pendapat, memberikan pendapat bahwa, Penguatan mutu lulusan di lingkungan prodi Teknik elektro dalam Kebijakan MBKM dapat diterapkan melalui strategi: (a) Penguatan implementasi Pembelajaran Berbasis Project Base Learning dan Case Methode; (b) Penguatan pembelajaran diluar kampus dengan mengoptimalkan keterlibatan industri, tenaga ahli dan unsur stakeholder lainnya terkait MBKM; (c) Strategi penguatan mutu lulusan di lingkungan prodi Teknik Elektro melalui penguatan kebijakan MBKM dengan revitalisasi kurikulum yang uptodate memenuhi kebutuhan perkembangan dunia kerja, program magang mahasiswa dan magang Dosen di dunia kerja dan industri.

Melalui program MBKM yang dirancang dan diimplementasikan dengan baik, diharapkan hard dan soft skills mahasiswa akan terbentuk dengan kuat, sehingga menghasilkan lulusan yang sesuai perkembangan jaman, kemajuan IPTEK, tuntutan dunia usaha dan dunia Industri maupun dinamika masyarakat; (d) Penguatan Kerjasama antar prodi nasional dan internasional, Kurikulum berstandar kebutuhan pengguna dan Kerjasama dengan DuDI/BUMN; (e). Penguatan kerjasama dengan industri dan prodi lain yang dapat dapat mendorong mahasiswa menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja terutama pada penguasaan materi yang dibutuhkan oleh mahasiswa yang tidak didapatkan di perguruan tinggi asal.

Pendapat terkait strategi penguatan mutu lulusan tersebut secara berturut-turut disampaikan oleh ketua prodi, yakni: Siti Anisah, ST,.MT selaku Ketua Prodi Teknik Elektro Universitas Pembangunan Panca Budi; Dr. Adi Sutopo M.Pd., MT selaku Ketua Prodi Teknik Elektro Universitas Negeri Medan; Faisal Irsan Pasaribu, ST., S,Pd., MT selaku Ketua Prodi Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara; Indra Roza, ST., MT selaku Ketua Prodi Teknik Elektro Universitas Harapan dan Habib Satria, M.T Kaprodi Teknik Elektro Universitas Medan Area.(m19)

Teks

Ketua Tim Riset, Dr. Rahmaniar ST., MT., IPM. Waspasa/ist

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE