MEDAN (Waspada): Dosen Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) meluncurkan inovasi dengan implementasi EBT pada mesin pengolah lidi sawit di Desa Sinembah, Binjai.
Kegiatan ini merupakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang menitik beratkan pada Pemberdayaan Berbasis Masyarakat (PBM).
Kegiatan ini diketuai Dr. Rahmaniar, ST., MT., IPM dari Prodi Teknik Elektro UNPAB dengan anggota tim 1 Dr. Mesra B, SE., MM dari Prodi Manajemen UNPAB dan anggota tim 2. Dr. Agus Junaidi, ST., MT dari Prodi Teknik Elektro Unimed.
Kegiatan ini merupakan Program PKM-PBM dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Dr. Rahmaniar, ST., MT., IPM mengatakan, Rabu (6/9) di Medan lidi sawit bersumber dari limbah pelepah sawit, banyak dibutuhkan oleh beberapa Negara seperti India, Nepal dan Pakistan.
Katanya, peluang ekspor lidi kelapa sawit ini menjadi peluang bagi masyarakat yang berdomisili didekat perkebunan sawit, memanfaatkan limbah pelapah sawit untuk diambil lidinya.
Kelompok muda remaja masjid Jami’ di Desa Senembeh-Binjai ikut serta berperan dalam usaha serut lidi karena memiliki nilai ekonomis. Kelompok remaja ini diketuai Mu’arif Fadhil beranggotakan 20 pemuda, Kelompok pemuda ini telah melakukan usaha serut lidi sawit ini selama lebih kurang 3 tahun.
Pengakuan Mu’arif Fadhil bahwa selama ini proses pengeloloaan usaha dengan mengandalkan cara manual yaitu menggunakan pisau karter yang dimodifikasi, memiliki masalah pada aspek kepraktisan dan efesiensi kerja.
Karena itu kehadiran Tim PKM-PbM UNPAB, katanya, sangat membantu permasalahan mereka. Dengan novasi TTG alat serut lidi dengan EBT memanfaatkan panel surya sebagai penggerak mesin penyerut lidi lebih praktis.
Dari aspek kepraktisan, mesin serut lidi dapat memisahkan 20 helai lidi dari daunnya dalam kisaran waktu 10-15 detik, sedangkan menggunakan pisau cutter kisaran waktu tersebut hanya menghasilkan 1 lidi, ujar Fadhil. Hasil implementasi mesin serut lidi menggunakan teknologi EBT ini dapat meningkatkan produksi lidi dibandingkan menggunakan cutter dimodifikasi.
Saat menyerahkan alat mesin penyerut Lidi tersebut, Dr. Rahmaniar., ST., MT sebagai ketua tim menyatakakan bahwa tujuan dari kegiatan inovasi alat serut lidi dengan EBT diberikan guna memberikan manfaat bagi mitra yakni peningkatan pengetahuan, ketrampilan pemanfaatan mesin serut lidi dalam meningkatkan kapasitas produksi.
Sedangkan bagi tim pelaksana Program PkM-PbM memberikan manfaat langsung terhadap target capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), yakni IKU 2 terkait mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus.
Lokasi pelaksanaan kegiatan PkM-PbM tidak jauh dari lokasi kampus, hanya berjarak 23,6 Km, sehingga mahasiswa ikut terlibat langsung dan memperoleh pengalaman belajar di luar kampus.
Selain itu, mendukung IKU 3: Dosen berkegiatan di Luar Kampus melalui implementasi inovasi TTG mesin serut lidi yang dimanfaatkan mitra, serta IKU 5, pada aspek jumlah keluaran penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berhasil memanfaatkannya. (m19)