![Diskusi Ilmiah UNPAB Bahas Makna Isra' Mi'raj dalam Tarekat Naqsyabandiyah Diskusi Ilmiah UNPAB Bahas Makna Isra' Mi'raj dalam Tarekat Naqsyabandiyah](https://www.waspada.id/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250212-WA0126-400x225.jpg)
MEDAN, ( Waspada); Program Studi Ilmu Filsafat Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) menggelar diskusi ilmiah bertajuk “Makna Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW dalam Kajian Tarekat Naqsyabandiyah di Indonesia”, Rabu (12/2).
Acara yang berlangsung di Gedung Al-Huda, Kampus Utama UNPAB ini menghadirkan para akademisi dan praktisi sebagai narasumber guna membedah perspektif tarekat dalam memahami peristiwa Isra’ Mi’raj.
Dekan Fakultas Agama Islam dan Humaniora UNPAB, Dr. Abdi Syarifah Harahap, LC, MA, dalam sambutannya menyampaikan bahwa diskusi ini memberikan pencerahan tentang makna Isra’ Mi’raj dalam konteks tarekat Naqsyabandiyah.
“Diskusi ini juga menekankan pentingnya membangun tradisi ilmiah untuk menjaga pemikiran kritis dalam mencapai masa depan yang lebih cerah,” ucapnya.
Senada dengan itu, Ketua Program Studi Ilmu Filsafat UNPAB, Dr. Ir. H. Syarifuddin, MH, mengajak peserta untuk aktif bertanya dan berdiskusi.
“Dengan pengalaman luar biasa dari para narasumber, kita bisa memperkaya pemahaman kita. Semoga ilmu yang disampaikan dapat diterapkan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Salah satu narasumber, Sulaiman, SH, MH, yang juga Direktur Dompet Dhuafa Waspada Medan, menyoroti keterkaitan antara shalat dan zakat dalam Islam.
“Sering kali kita lupa bahwa setiap ayat yang memerintahkan shalat selalu disandingkan dengan zakat. Shalat adalah ibadah individu, sedangkan zakat adalah ibadah sosial. Jika kita belum menunaikan zakat, maka ibadah kita belum sempurna,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa zakat disebutkan dalam Al-Qur’an sebanyak 32 kali dan memiliki peran penting dalam membersihkan harta.
Diskusi ini juga turut menghadirkan H. Ahmad Baqi Arifin, SH, M.M., MBA, dosen Metafisika UNPAB, yang mengupas lebih dalam aspek spiritual dalam tarekat Naqsyabandiyah.
Diskusi berlangsung interaktif dengan antusiasme peserta yang aktif bertanya dan berdiskusi.
Acara yang dimoderatori oleh Ir. Mukhlis Malik, M.Sos, ini diharapkan dapat menjadi ajang penguatan pemahaman keislaman, khususnya dalam dimensi tasawuf dan tarekat, serta membangun tradisi berpikir kritis di kalangan akademisi dan mahasiswa.(m28)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.