MEDAN (Waspada): Pihak Dinas Kehutanan (Dishut) mengaku komit untuk melaksanakan tugasnya, menjaga hutan dari upaya berbagai bentuk kejahatan. Karena itu, mereka mengaku sangat berharap dukungan dari lintas sektoral untuk melaksanakan tugas tersebut, termasuk dukungan dari media massa.
Senin (14/2), di Kantor Gubsu, dilaksanakan temu pers dengan jajaran Dinas Kehutanan (Dishut) Sumut. Temanya tentang program kerja Dishut pada tahun 2022 ini. Hadir pada kegiatan itu Kadishut Herianto, Kabid Perlindungan Hutan Anas Yulfan, dan sejumlah staf. Kegiatan hari itu difasilitasi oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadis Kominfo) Kaiman Turnip.
Kadishut Herianto mengakui sulit bagi pihaknya untuk mengawasi seluruh hutan yang ada di Sumut, dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki saat ini. Dan berbagai kejahatan kehutanan pernah terjadi, mulai dari illegal logging, perambahan, dan lain sebagainya. ‘’Tapi kami komit untuk melaksanakan tugas. Kami saat ini sangat bersemangat, karena Gubsu mendukung penuh kegiatan menjaga hutan. Gubsu tidak ingin ada satu pohonpun ditebang,’’ katanya.
Dikatakan Herianto, kendatipun Dishut memiliki SDM yang terbatas, namun beberapa kasus pelanggaran hukum, bisa ditangani Dishut. Yang terbaru adalah, Dishut Sumut berhasil menyita dua alat berat yang diduga dijadikan alat untuk merambah di hutan konservasi di perbatasan Kab. Karo – Langkat.
Dikatakan Herianto, Jumat pekan lalu, sebanyak 20 orang tim Dishut Sumut, akhirnya berhasil mengevakuasi dua alat berat dari hutan konservasi di perbatasan Karo – Langkat. Tepatnya di Desa Kuta Rakyat, Kec. Naman Teran, Kab. Karo, waktu itu sedang terjadi upaya perambahan hutan. ‘’Walaupun tersangkanya belum berhasil ditangkap, tapi kami sudah berhasil mengamankan dua alat beratnya, yakni beco dan excavator. Saat ini diletakkan di Kantor Dinas Kehutanan Sumut, sebagai barang bukti,’’ katanya.
Dikatakan Herianto, dalam beberapa waktu ini, sering terjadi perambahan di hutan konservasi di perbatasan Karo – Langkat. Pihak Dishut yang mendapat informasi dari masyarakat, segera menurunkan tim dipimpin Kabid Perlindungan Hutan Anas Yulfan. ‘’Tanggal 9 Februari informasi kita terima, dan tanggal 10 pagi tim masuk ke hutan. Hasilnya memang ditemukan kegiatan perambahan sedang terjadi,’’ ujarnya.
Begitupun, menurut Herianto, pihaknya tidak langsung bisa menyita alat berat berikut tersangkanya. Karena di lapangan, terjadi perlawanan dari sejumlah pihak. Baik itu dari masyarakat setempat, maupun pihak yang diduga dari luar kawasan hutan. Mereka menghalang-halangi petugas untuk menyita kedua alat berat tersebut.
Tapi, kata Herianto, tim Dishut tidak langsung surut dengan protes yang dilakukan. Dengan terus memberikan penjelasan tentang kesalahan yang diperbuat, akhirnya pada Jumat sore, tim Dishut berhasil menyita dua alat berat itu. Namun, tersangkanya belum berhasil ditangkap. ‘’Dan kita berharap, dengan disitanya alat berat mereka, nanti diketahui siapa pelaku perambahan hutan itu,’’ tambahnya.
Untuk ke depannya, kata Herianto, dia sangat berharap dukungan dari semua pihak untuk mendukung tugas-tugas pengamanan areal hutan oleh Dishut Sumut. Pihaknya sendiri, mengaku tetap berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan TNI.
Diakui Herianto, hutan konservasi Karo-Langkat, memang sangat rentan terhadap aksi perambahan. Karena lokasinya sangat baik untuk areal perumahan.
Seperti yang baru saja terjadi, menurut Herianto, duduga pelaku melakukan perambahan untuk menjadikan hamparan, yang selanjutnya akan dikapling-kapling menjadi tapak perumahan. Aksi perambahan itu dilakukan bekerjasama dengan masyarakat. (m07)